ISIKHNAS sebagai Embrio Basis Data Terpadu
ISIKHNAS (Informasi Sistem Kesehatan Hewan Nasional) merupakan portal sistem informasi berbasis online mengenai kesehatan hewan terpadu pada sektor peternakan. Basis data yang tertampung dalam sistem ISIKHNAS dapat diunduh oleh pengguna data yang sudah teregister untuk memakai piranti daring tersebut. Karena tuntutan perkembangan zaman lah yang mendorong Kementrian Pertanian mengembangkan sistem informasi ini. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul sebagai penggunasangat terbantu dengan hadirnya piranti daring ini, terutama pada subsektor peternakan dan kesehatan hewan. Melalui piranti ini dapat diketahui perkembangan informasi secara realtime, dan data bersifat partisipatif diisi langsung oleh sub user di lapangan, yaitu para dokter hewan, paramedis, inseminator dan pengelola recorder kabupaten melaui piranti yang telah diunduh melalui ponsel pintar mereka.
Kompleksitas permasalahan data setidaknya bisa dijawab oleh sistem ini, walaupun masih ada kelemahan dan kekurangannya. Akan tetapi secara prinsip sistem ini sangat membantu analisis data secara deskriptif maupun sampai pada tahapan prognosis data. Pondasi utama data secara prinsip yaitu pada keakuratan informasi, sumber informasi, petugas input, dan integritas SDM kontributor data tersebut. Banyak persoalan sebelum perangkat daring ini lahir, seperti misalnya masalah data akseptor Inseminasi Buatan (IB) pada sapi, yang pada saat lampau hanya berdasarkan input manual secara global dalam secarik kertas, namun setelah sistem ini lahir, persoalan tersebut terpecahkan dengan rigiditas sampai ke tingkat by name by adress database akseptor IB. Dari data akseptor IB dapat dipilah jenis spesies sapi yang di-IB, bunting, dan kelahiran, dan semua tercatat rapi sampai detail alamat peternaknya dan nama hewan induk serta nama anak sapinya. Data tersebut dapat dianalisis untuk berbagai kepentingan, baik untuk perhitungan produksi, maupun dinamika status akseptor, dan status kepemilikan ternak sapi betina khususnya. Hal ini hanya sebagian contoh kecil saja penggunaan ISIKHNAS. Masih banyak menu lain yang tersedia, seperti pakan ternak, penyakit hewan, populasi, pemetaan semen beku sapi, sebaran SDGH (Sumber Daya Genetik Hewan), dan lainnya.
Banyak hal kebijakan dan keputusan yang bisa diambil dari analisis dari sistem data ini, walaupun tentunya tetap melalui tahapan data cleaning terlebih dahulu untuk bisa menetapkan diagnosa dan bahkan prediksidata sub sektor peternakan. Arah kebijakan dengan berbasis data yang akurat tentunya akan lebih terarah, ilmiah dan efisien dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk masyarakat, sehingga program tersebut dapat tepat sasaran dan menghaslikan outcome yang sesuai dengan perencanaannya. –YFS
Berita Terkait
- DUA SUMUR BOR PERTANIAN DI NGAWEN DIRESMIKAN BUPATI GUNUNGKIDUL
- PANEN RAYA PADI MUSIM TANAM PERTAMA TAHUN 2023/2024 DI KELOMPOK TANI "DADI SUBUR" KARANGMOJO DIHADIRI WAKIL BUPATI GUNUNGKIDUL
- PEKAN TANI #3 PANGAN LOKAL GAWANG INFLASI PERTANIAN GUNUNGKIDUL
- PERESMIAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN DI KARANGMOJO OLEH BUPATI GUNUNGKIDUL
- PAPARAN RANWAL RENJA 2025 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN DALAM FORUM GABUNGAN PERANGKAT DAERAH