Kabupaten Gunungkidul Mulai Kembangkan Bawang Merah Biji
Kabupaten Gunungkidul dulu mempunyai gambaran daerah yang tandus, gersang dan kesulitan akan air, namun sekarang Kabupaten Gunungkidul sudah menjelma menjadi daerah yang subur makmur. hal itu dikarenakan banyaknya kemajuan-kemajuan baik dari segi pariwisata, sosial, kesejahteraan dan bidang pertanian. Banyaknya komoditas pertanian yang dikembangkan di Kabupaten Gunungkidul ikut andil dalam merubah gambaran akan keadaan di Gunungkidul. Komoditas Hortikultura (sayuran) menjadi salah satu andalan warga Kabupaten Gunungkidul untuk meningkatkan taraf kesejahteraan.
Bawang Merah (Allium cepa, sp.) saat ini menjadi primadona baru utamanya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, selain cabai, sawi, kangkung, kacang panjang dan lain sebagainya. Produksi bawang merah di Gunungkidul dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan, hal itu dapat dilihat dari Program yang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat melalui Program Upaya Khusus Bawang Merah dan Cabai atau sering disingkat UPSUS BABE. Melalui program tersebut masyarakat Gunungkidul menjadikan komoditas Bawang Merah menjadi salah satu unggulan.
Tahun 2019 menjadi awal yang baru bagi petani bawang merah Gunungkidul melalui kebijakan pusat yang mengharuskan Petani mulai mencoba menanam bawang merah biji, hal itu dikarenakan harga benih umbi bawang merah yang cukup mahal yang bisa mencapai Rp. 50.000 untuk benih yang siap. Tahun 2019 Kabupaten Gunungkidul melalui program UPSUS BABE terdapat 5 kelompok penanam bawang merah biji yang tersebar di 5 kecamatan. Lima kelompok tersebut diantaranya :
- KT. Ngudi Makmur, Klayar, Kedungpoh, Nglipar,
- KT. Sido Makmur, Kranggan, Ngeposari, Semanu
- KT. Ploso Makmur, Ploso, Giritirto, Purwosari
- KT. Rukun Ingkang Murakapi, Tembesi, Ponjong
- KT. Tukul Pambudi, Watubelah, Kemadang, Tanjungsari
Pengembangan bawang merah biji di Kabupaten Gunungkidul merupakan hal yang baru di Kabupaten Gunungkidul dan memerlukan perhatian khusus dari Dinas Pertanian dan Pangan, untuk itu melalui anggaran Dinas mengalokasikan Bimbingan Teknis khusus untuk Petani yang menanam bawang merah biji. Adanya Bimbingan Teknis dimaksudkan dapat manjadi modal petani dalam menanam dan memelihara tanaman bawang merah biji. Pengembangan Bawang Merah Biji Tahun 2019 menggunakan Varietas Lokananta, yang sudah cukup popular di Area DIY serta lebih tahan terhadap Hama Penyakit.
Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Ir. Budi Sudartanto berpesan kepada petani Bawang Merah biji supaya lebih semangat dan menjadi pelopor penggunaan benih melalui biji hal itu dikarenakan untuk menekan biaya produksi serta menjadikan petani tidak selalu tergantung terhadap adanya benih umbi bawang merah yang semakin lama semakin mahal. –RDH.
Berita Terkait
- DUA SUMUR BOR PERTANIAN DI NGAWEN DIRESMIKAN BUPATI GUNUNGKIDUL
- PANEN RAYA PADI MUSIM TANAM PERTAMA TAHUN 2023/2024 DI KELOMPOK TANI "DADI SUBUR" KARANGMOJO DIHADIRI WAKIL BUPATI GUNUNGKIDUL
- PEKAN TANI #3 PANGAN LOKAL GAWANG INFLASI PERTANIAN GUNUNGKIDUL
- PERESMIAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN DI KARANGMOJO OLEH BUPATI GUNUNGKIDUL
- PAPARAN RANWAL RENJA 2025 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN DALAM FORUM GABUNGAN PERANGKAT DAERAH