Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Menerima Kunjungan Kerja DPRD Kediri

Wonosari ( Kamis, 4 Juli 2019 ) Komisi B DPRD Kediri dan Sekretariat Dewan melakukan Kunjungan Kerja ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul. Rombongan Kunjungan Kerja Komisi B DPRD dan Sekretariat Dewan diterima oleh Sekretaris Dinas Ir. Astuti Adiati, Msi, didampingi Kepala Bidang Penyuluhan O. Windu Wardana, SSi,MSi, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Fajar Ridwan, SP.Msi dan Kepala Seksi Kelembagaan Bidang Penyuluhan Slamet Widodo, SST.

Dalam Kunjungan Kerja DPRD Kediri dan Sekwan ini, Wakil Ketua DPRD Kediri Arif Junaidi, SH yang juga selaku ketua rombongan, mewakili seluruh rombongan menyampaikan maksud dan tujuannya yaitu untuk mengetahui Pembangunan Pertanian khususnya Bidang Kelembagaan dalam Pengembangan Kelompok Tani ( Poktan ) dan Kelompok Wanita Tani ( KWT ) Kabupaten Gunungkidul, yang nantinya bisa diimplementasikan atau diadopsi pada Kelompok Tani di Kabupaten Kediri.

 Disampaikan juga oleh Arif Junaidi, SH bahwa Kabupaten Gunungkidul yang dulu terkenal dengan sebutan gersang, kini telah berubah menjadi Kabupaten yang hijau royo-royo, maju, subur, makmur dengan pembangunan di berbagai sektor, terlebih pembangunan pertanian. Menginggat Kabupaten Gunungkidul merupakan wilayah yang terluas dari 4 Kabupaten yang ada di Propinsi D.I Yogyakarta. Namun pembangunan sektor pertanian sebagai sektor pendukung PDB Daerah tidak kalah dengan Kabupaten lain, malah lebih maju. Juga sumberdaya manusia di Kabupaten Gunungkidul khususnya para petani yang tidak mau nganggur dalam bertani dan memanfaatkan sumberdaya alam, sejengkal tanah pekarangan dimanfaatkan untuk ditanami berbagai jenis tanaman, baik tanaman sayuran, buah-buahan maupun tanaman lainnya.

Kunjungan Kerja Dewan dan Sekwan ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul  ini sebanyak 13, antara lain :

  1. Drs. Sudarmika ( Ketua Komisi B )
  2. M. Affendi, S.Sos
  3. Sudarminto, SE
  4. Marli
  5. Feni Widayati, SPd
  6. Nur Wakhid SH,MH
  7. Sumaryo
  8. Siti D. Mahmudah
  9. Hj. Eko Marwiyati
  10. Ir.Wiyono
  11. Ir. Sriyanto
  12. Supriyono ( Sekwan )
  13. Sri Dwiretno S ( Sekwan )

Pada kesempatan ini, Dinas Pertanian dan Pangan yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Ir. Astuti Adiati, Msi memberikan tanggapan dan menyambut baik Kunjungan Kerja Dewan, bahwa DPP ini merupakan Gabungan dari 4 OPD yaitu Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan dan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP). Disampaikan juga oleh Sekretaris Dinas, dengan digabungnya 4 OPD tersebut menjadi Dinas Pertanian dan Pangan merupakan OPD type A yang terdiri dari 1 Sekretariat 3 Kasubbag dan 6 Bidang masing-masing 3 seksi yaitu Bidang Tanaman Pangan, Bidang P2HP, Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Bidang Peternakan, Bidang Ketahanan Pangan dan Bidang Penyuluhan. Disampaikan lebih lanjut  oleh  Sekretaris Dinas bahwa DPP mempunyai 8 UPT yaitu 7 UPT Puskeswan dan 1 UPT Perbenihan, serta 18 BPP yang berada di 18 Kecamatan.

Ditambahkan pula oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan Fajar Ridwan, SP.Msi, kegiatan Kelompok Wanita Tani ( KWT ) dalam menunjang ketahanan pangan adalah Kawasan Rumah Pangan Lestari ( KRPL ). Sasaran kegiatan KRPL ini sudah menyasar pada 132 KWT dan setiap tahun terus dilakukan dan pembinaan. Konsep KRPL ini adalah rumah tangga dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pengembangan model KRPL di antaranya adalah memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optomalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah berkembangnya kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan sosial dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi secara lestari, menuju keluarga dan masyarakat yang sejahtera.

Lebih lanjut disampaikan oleh Fajar Ridwan, bahwa ketahanan pangan nasional harus dimulai dari ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.

Sementara itu Kepala Bidang Penyuluhan, Windu Wardana, SSi.MSi menyampaikan secara garis besar bahwa keberadaan Kelompok Tani di Kabupaten Gunungkidul ini tersebar di 144 Desa, yang dibina oleh para Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL ) yang berkantor di BPP pada setiap Kecamatan. Di Kabupaten Gunungkidul ini mengalami kekurangan PPL, sehingga para penyuluh membawahi rata-rata 3-4 Desa sebagai wilayah kerja penyuluhan pertanian ( WKPP ). Idealnya PPL membina dan membawahi 16 kelompok dalam 1 WKPK atau Desa di kecamatan, karena setiap desa bisa terdiri dari 7-12 dusun, padahal keberadaan kelompok tani itu tumbuh berasal dari pedusunan. Namun  demikian meskipun keterbatasan petugas PPL tidak menyurutkan semangat para penyuluh dalam megemban tugas di BPP/Kecamatan.

Harapan kami pemerintah pusat dan daerah memperhatikan penambahan petugas penyuluh, sebab setiap tahun para penyuluh ini berkurang karena memasuki masa pensiun. Di Kabupaten Gunungkidul mendapatkan tambahan petugas penyuluh THL-TBPP melalui P3K sejumlah 42 orang, yang nantinya akan ditempatkan dan ditata di BPP sebagai penyuluh pertanian.

Ia melanjutkan selama ini BPP mempunyai peran strategis yang harus mampu mengkoordinasikan, mesinergikan dan menyelaraskan kegiatan pembangunan pertanian  pada Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian di Kecamatan dengan pihak lainnya. Sebagai rumah penyuluh dan petani, BPP menjalankan fungsi sebagai pusat koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan pembangunan pertanian serta mampu mengawal program pembangunan di kecamatan.

Dalam pertemuan kunjungan kerja Dewan tersebut, terdapat kesempatan waktu untuk tanya jawab atau diskusi, antara lain seperti yang ditanyakan oleh Ibu Feni Widayati, SPd, yaitu sejauh mana peran Pemerintah Daerah dalam membantu pembangunan Pertanian dan apa saja yang dikonsultasikan masyarakat dengan adanya Klinik Konsultasi Agribisnis (KKA) yang ada di setiap BPP.

Berkaitan dengan Kelompok Tani dan KWT, Kasie Kelembagaan Slamet Widodo, SST memberikan tambahan keterangan, bahwa secara keseluruhan Kabupaten Gunungkidul ada 3.138 Kelompok Tani dengan jumlah anggota 131.350 orang, yang meliputi :

Kelompok Tani Tanaman Pangan 1.660 jumlah anggota 93.377, Kelompok Tani Perkebunan 199 jumlah anggota 6.371, Kelompok KWT 602 jumlah anggota 16.350, Kelompok Ternak 642 jumlah anggota 12.940, Kelompok Taruna Tani 2 jumlah anggota 45, Kelompok P3A 28 jumlah anggota 2.024 dan Kelompok KPK ( Kelompok Petani Kecil ) 4 jumlah anggota 107.

Kelompok KWT sendiri ada 602 kelompok dengan jumlah anggota 16.350 orang yang tersebar di 18 kecamatan, terbagi dalam kelas Kelompok yaitu Pemula 310, Lanjut 247, Madya 44 dan Utama 1. Mengenai pembinaan kelembagaan petani ini, berdasarkan Permentan Nomer 67/2016 tentang Pembinaan Kelembagaan Petani.--SW

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

960437

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 960437
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID