Uji Coba Teknologiirigasi Tetes (Drip Irigation) Dilahan BPP Tanjungsari
Musim kemarau yang berkepanjangan dan suhu yang ekstrim panas teriknya matahari membuat tanaman baik yang di pot atau dilahan mudah cepat layu bahkan mati, sebaliknya tanaman komoditas hortikultura akan sangat baik pertumbuhannya apabila dilakukan penanaman pada musim kemarau. Untuk mengatasi kesulitan tersebut perlu ada metode penyiraman tanaman yang lebih efektif dan efisien. Irigasi tetes adalah metode irigasi yang menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air menetes pelan pelan ke akar tanaman dan ,metode ini secara teori sangat cocok diterapkan di wilayah Kabupaten Gunungkidul, akan tetapi teknologi ini perlu dikaji terlebih dahulu sebelum di terapkan dan disebarluaskan keunggulanya kepada para petani. Adapun Irigasi tetes mempunyai kelebihan diantaranya ;
- Meningkatkan nilai guna air secara umum, air yang digunakan pada irigasi tetes lebih sedikit dibandingkan dengan metode irigasi lainya
- Meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil. Fluktuasi kelembaban tanah yang tinggi bisa dihindari.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas
- Menekan pertumbuhan gulma.
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Tanjungsari dengan memanfaatkan lahan percontohanya mencoba menerapkan metode irigasi tetes ini sebagai salah satu cara mengenalkan teknologi sekaligus pembelajaran bagi para petani. Uji coba dilakukan pada komoditas hortikultura yaitu bawang merah dan cabai. Selanjutnya apabila ujicoba ini berhasil maka inovasi ini akan terus dikembangkan terutama di wilayah BPP Tanjungsari.--BDY
Berita Terkait
- DUA SUMUR BOR PERTANIAN DI NGAWEN DIRESMIKAN BUPATI GUNUNGKIDUL
- PEKAN TANI #3 PANGAN LOKAL GAWANG INFLASI PERTANIAN GUNUNGKIDUL
- PERESMIAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN DI KARANGMOJO OLEH BUPATI GUNUNGKIDUL
- BIMTEK PERBENIHAN PADI DAN JAGUNG DARI BSIP DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
- HUJAN 2 HARI SELAMATKAN PERTANAMAN PADI ZONE SELATAN GUNUNGKIDUL