Bimbingan Teknis Pasca Panen Tembakau Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Tembakau Gunungkidul

Kondisi saat ini, bahwa tembakau rakyat masih belum tersentuh dengan baik oleh  petani baik dari budidaya, pasca panen sampai dengan pengolahan hasil. Sehingga nilai jual tembakau masih sangat rendah. Sebagian petani masih memproduksi tembakau dalam bentuk tembakau rajang tanpa memperhatikan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil. Sementara petani lainnya masih belum mampu melakukan penanganan pasca panen dan pengolahan tembakau dengan baik untuk menghasilkan mutu yang sesuai dengan keinginan pasar.

Pelatihan Teknis Penerapan Teknologi Pasca Panen Tembakau dalam rangka Peningkatan kualitas tembakau rakyat, bahwa mutu tembakau sangat ditentukan oleh penanganan pada saat panen, pasca panen serta pengolahan tembakau.

Memanen daun tembakau tidaklah mudah, haruslah bertahap dari daun paling bawah hingga daun paling atas, dan itu memakan waktu yang tidak sebentar. Dari memanen daun pertama sampai daun terakhir dibutuhkan waktu antara 4 sampai dengan 4,5 bulan. Karena dalam satu batang pohon, daun tembakau dibagi dalam beberapa grade atau tingkatan. Tiap tingkatan itu menandakan kualitas daun (petani tembakau menyebut totol) dan biasanya itu terlihat dari warna dan terasa dari aromanya. Untuk aroma memang hanya orang tertentu saja yang bisa menentukan apakah aromanya cukup atau kurang. Dan semakin keatas, kualitas daun akan semakin tinggi dan hargapun semakin mahal.

Selanjutnya, tahapan yang juga mempengaruhi kualitas tembakau adalah merajang.  Sekarang para petani/penggarap tembakau telah dimudahkan dengan mesin perajang tembakau yang super cepat. Kini dalam semalam mesin pengrajang itu bisa menghasilkan berkuintal-kuintal tembakau rajangan.  Nganjang adalah proses menata rajangan tembakau pada satu tempat yang dinamakan irig untuk kemudian dijemur. Perlu ketelatenan dan juga ketrampilan dalam proses ini. Karena ada cara khusus sebelum akhirnya rajangan tembakau itu tertata rapi di atas irig. Rajangan tembakau harus tetap rapi dan memanjang sehingga setelah kering mudah untuk digulung.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul melalui Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil ( PPHP ) Tahun 2019 mengadakan Bimbingan Teknis Pasca Panen Tembakau dalam rangka meningkatkan kualitas tembakau di Gunungkidul. Bimbingan Teknis ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kelompok Tembakau Rasa Dusun Pampang, Desa Pampang Kecamatan Paliyan tanggal 22 - 23 Agustus 2019  dan di Kelompok Tirta Agung Dusun Ploso, Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari pada tanggal 26 - 27 Agustus 2019 yang diikuti 50 peserta Bimtek. Diharapkan dengan bimbingan teknis pasca panen tembakau akan bisa memperbaiki kualitas tembakau Gunungkidul. -- STW

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

938159

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 938159
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID