Panen Perdana Bawang Merah Biji Tingkatkan Sektor Pariwisata Kabupaten Gunungkidul

Selasa, 17 September 2019

Administrator1

Informasi

Dibaca: 1447 kali

Kabupaten Gunungkidul terkenal dengan keindahan alam yang eksotik dan banyak menarik wisawan baik dalam negeri maupun mancanegara. Banyak lokasi pariwisata yang terhampar di depan mata yang bisa dikunjungi mulai dari pantai, goa, sungai bawah tanah. Melihat potensi tersebut perlu ada sokongan dari beberapa aspek salah satunya adalah sektor pertanian. Saat ini sektor pertanian telah berkembang pesat mulai dari hulu sampai hilir, bahkan saat ini sektor pertanian khususnya Hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan tidak hanya berpusat di wilayah bagian utara maupun tengah tapi sudah mulai berkembang di bagian selatan, khususnya dalam mendukung sektor pariwisata seperti Pantai. Pada tahun 2019 Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Pertanian dan Pangan mengembangkan Bawang Merah Biji TSS ( True Seed Shallot) seluas 5 Ha yang terbagi di 5 Kelompok Tani, Salah satu kelompok yang mendapatkan alokasi bantuan tersebut adalah Kelompok Tani Tukul Pambudi yang beralamat di Dusun Watubelah, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari.

Rabu (11/09/19) berlokasi di Bulak Lodoyong dan Bulak Ngrawe, dilaksanakan acara Panen Bawang Merah Biji Perdana sekalian dengan peresmian Irigasi Perpompaan bantuan dari Dirjen PSP Kementan RI. Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul yang didampingi oleh Camat Tanjungsari, Danramil Tanjungsari, Polsek Tanjungsari, Bhabinkamtibmas, Babinsa Bunder, Kades Kemadang, BPP Tanjungsari, Petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman) Tanjungsari, Gapoktan Kemadang serta angota Kelompok Tani Tukul Pambudi. Acara diawali dengan Peresmian Irigasi Perpompaan yang pada kesempatan ini pemotongan pita dilakukan oleh Ir. Sasongko, M.Si selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, selanjutnya untuk pembukaan kran sebagai tanda diresmikanya Irigasi bersama-sama dilakukan dengan Ir. Bambang Wisnu Broto selaku Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Gunungkidul, diharapkan nantinya bantuan tersebut dapat menjadikan lokasi tersebut secara terus menerus menanam tanaman hortikultura selain kebun buah jambu madu deli hijau yang sedang dikembangkan. Acara selanjutnya adalah Panen Perdana Bawang Merah Biji di bulak ngrawe, Desa Kemadang. Pada tahun ini untuk pengembangan bawang merah biji, Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Pertanian dan Pangan menggunakan Varietas Lokananta. Varietas Lokananta ini merupakan kali pertama ditanam oleh kelompok tani, setelah melihat dan mengamati sendiri penanaman varietas tersebut. Meski kurang tahan terhadap penyakit bercak ungu (Alternaria porri) dan ulat grapyak (Spodoptera exigua), varietas ini sangat baik ditanam di dataran rendah maupun medium pada musim kemarau dengan hasil panen bias mencapai 24 Ton/Ha.

Pada kesempatan ini Kelompok Tani Tukul Pambudi diwakili oleh Dwi Sumarwanto mengungkapkan rasa terimakasih atas bantuan dan pembinaan yang telah dilakukan baik dari Kabupaten dan Provinsi, hal tersebut menjadi penyemangat untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dalam laporanya beliau menambahkan akan terus mengembangkan tanaman hortikultura demi menunjang kawasan pantai terutama pantai Ngrawe dan Buluk ditambahkan oleh Dwi bahwasanya semenjak kelompok tani menanam bawang merah biji banyak wisatawan yang mampir untuk sekedar foto selfie serta menanyakan nama tanaman mengingat masih banyak yang belum mengetahui bwang merah biji. Dalam kesempatan ini juga dilaporkan hasil uji varietas yang terdiri dari Varietas Lokananta (Biji) mewakili TSS , dan Saptosari, Tajuk, serta Crok Kuning mewakili umbi, pemilihan Varietas tersebut melalui beberapa referensi serta wawancara utamanya terhadap petani-petani bawang merah Kabupaten Gunungkidul, selain uji varietas juga diujikan hasil perlakuan dari penggunaan Trichoderma, PGPR, Beauveria bassiana utamanya dalam hal pengendalian OPT, dari hasil uji didapatkan hasil sebagai berikut :

Varietas Lokananta              : 19,125 Ton/Ha

Varietas Saptosari                : 10 Ton/Ha

Varietas Tajuk                      : 17, 25 Ton/Ha

Varietas Crok Kuning         : 15,35 Ton/Ha

Sebagai pembanding dari perlakuan juga dilakukan uji Kontrol guna melihat efek dari pemberian agensia tersebut dan ternyata menunjukan hasil yang cukup beda nyata. Kelompok mengharapkan dengan adanya hasil ini bisa menggiring kelompok lain untuk ikut menanam bawang merah yang berasal dari biji mengingat biaya yang cukup beda jauh dengan umbi. Untuk bawang merah umbi satu Ha bisa mencapai 40 Juta sedangkan bawang merah biji cukup dengan 9 juta tentunya dengan kelemahan dan keunggulan masing-masing seperti diungkapkan Restu Dwi Handoyo, S.P salah satu anggota kelompok tani Tukul Pambudi.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Ir Sasongko, M.Si dalam sambutanya mengungkapkan rasa terimkasih kepada kelompok yang telah ikut menyukseskan program UPSUS BABE 2019 dengan hasil panen yang melimpah, beliau khususnya mengajak ke semua kelompok tani Desa Kemadang untuk tidak meninggalkan dunia pertanian justru harus bersinergi antara sektor pariwisata dan Pertanian, selain itu beliau menambahkan agar petani mulai beralih ke Bawang merah Biji mengingat biaya produksi yang lumayan terjangkau serta hasil panen yang melimpah. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Gunungkidul Ir. Bambang Wisnu Broto dalam sambutanya beliau berharap dengan adanya program Irigasi Pompanisasi dan bawang merah ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani Desa Kemadang (Tukul Pambudi),  beliau juga berharap bantuan yang sudah diterima oleh kelompok tani harus dijaga serta secara rutin untuk pemeliharanya melalui swadaya kelompok. Selanjutnya untuk Pengembangan Tanaman Hortikultura diharapkan kelompok tani selalu aktif berkonsultasi dengan petugas pertanian (penyuluh pertanian) serta pihak Dinas Pertanian dan pangan agar hasil panen melimpah hal itu dimaksudkan guna menekan seringya petani-petani dipermainkan harganya pada saat panen melimpah dengan kualitas bagus, selain itu beliau juga berpesan agar kedepan wilayah Bulak Ngrawe serta Bulak Lodoyong menjadi sentra Pariwisata berbasis Pertanian yang tentunya petani akan mendapatkan keuntungan dari mekanisme ini.---RdH

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

935554

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 935554
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID