Menjawab Kekurangan Pakan Ternak Dinas Pertanian Dan Pangan Gunungkidul Adakan Bimtek Pengolahan Pakan Alternatif
Pakan sapi alternatif adalah solusi dalam usaha untuk mengatasi keterbatasan bahan pakan yang ada di Indonesia, terutama Kabupaten Gunungkidul. Solusi dalam upaya mengatasi keterbatasan pakan adalah dengan membuat pakan alternatif sapi yang bisa dibuat sendiri oleh para petani peternak. Dalam usaha memanfaatkan bahan – bahan dari sisa hasil pertanian maupun perkebunan dan sumber daya alam berupa legume yang belum maksimal dimanfaatkan oleh petani peternak. Pakan sapi alternatif walaupun belum sepenuhnya mampu mengatasi keterbatasan pakan, tetapi paling tidak langkah ini dapat dilakukan untuk sedikit membantu problema yang terjadi yaitu pada saat musim kemarau adalah saat petani peternak kekurangan Hijauan Pakan Ternak khususnya diwilayah Kabupaten Gunungkidul. Selain itu para peternak harus memperhatikan beberapa faktor seperti: perkandangan, cara perawatan, bagaimana pencegahan penyakit dan manajemen pakan yang baik.
Alokasi kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Pakan Alternatif ini dilaksanakan di enam kelompok Tani Ternak sapi potong antara lain :
1. Kelompok Mekar Sari Jambu, Planjan, Saptosari.
2. Kelompok Ngudi Mulyo Kemuning, Bunder, Patuk.
3. Kelompok Sri Makmur Silingi, Umbulrejo, Ponjong.
4. Kelompok Sido Maju Glodogan, Pulutan, Wonosari.
5. Kelompok Margo Mulyo, Plebengan Tengah Candirejo Semanu.
6. Kelompok Lembu Anggoro Sendowo Lor, Kedungkeris, Nglipar.
Dalam sambutan dan pengarahan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Ir. Bambang Wisnu Broto, bahwa petani diharapkan lebih kreatif dalam mensikapi kekurangan pakan di musim kemarau antara lain petani peternak harus lebih memaksimalkan pemanfaatan limbah pertanian pada saat musim panen sebagai stok atau lumbung pakan untuk ketersediaan di musim kemarau, selain itu petani peternak juga disarankan untuk tetap menanam tanaman leguminose seperti turi, orok-orok, kaliandra, indigofera dan lain lain, selain untuk pakan ternak tanaman tersebut juga bisa menyuburkan tanah karena adanya bakteri rhizobium leguminosarum yang terdapat di akar tanaman leguminose tersebut imbuhnya.
Dalam kesempatan itu juga di serahkan berupa bahan untuk fermentasi pakan berupa Starter, tetes tebu dan bekatul serta peralatan untuk pembuatan pakan alternative berupa terpal plastik, gerobag dorong, tong fermentasi serta Chopper atau pencacah rumput.---KLX
Berita Terkait
- DUA SUMUR BOR PERTANIAN DI NGAWEN DIRESMIKAN BUPATI GUNUNGKIDUL
- PEKAN TANI #3 PANGAN LOKAL GAWANG INFLASI PERTANIAN GUNUNGKIDUL
- PERESMIAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN DI KARANGMOJO OLEH BUPATI GUNUNGKIDUL
- PAPARAN RANWAL RENJA 2025 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN DALAM FORUM GABUNGAN PERANGKAT DAERAH
- BIMTEK PERBENIHAN PADI DAN JAGUNG DARI BSIP DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL