Tujuh Sumber Air Muncul Di Musim Kemarau 2019

Minggu, 27 Oktober 2019

Administrator1

Informasi

Dibaca: 1454 kali

Musim kemarau merupakan suatu fase yang harus dilalui setiap petani utamanya dalam hal bercocok tanam, tak terkecuali di Kabupaten Gunungkidul. Pada tahun 2019 Kabupaten Gunungkidul mengalami kemarau panjang yang dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Oktober belum ada tanda-tanda musim hujan. Musim kemarau merupakan suatu fase dimana petani harus ekstra keras dalam hal memanfaatkan sumber air yang ada seperti sumur bor, sumur gali bahkan sumber-sumber mata air yang telah sejak dulu ada semisal sungai. Namun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun  2019 ini kemarau yang panjang menyebabkan banyak sumber mata air yang mengalami kekeringan.

Mengantisipasi musim kemarau yang berkepanjangan Dinas Pertanian dan Pangan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) menganggarkan pembuatan sumur sedang (Sumur Bor) yang dibantukan ke Kelompok Tani demi menyelamatkan lahan-lahan potensial yang sudah tersedia, serta mengembangkan tanaman Hortikultura yang saat ini mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Adapun pada tahun 2019 kelompok tani penerima bantuan tersebut diantaranya :

  1. KT. Moleharjo, Gading V, Gading, Playen
  2. KWT. Ngudi Pangan, Pengkol, Pengkol, Nglipar
  3. KT. Tani Maju, Cikal, Watusigar, Ngawen
  4. KT. Ngudi Mulyo, Gobeh, Bendung, Playen
  5. KT. Ruas, Bulu, Karangmojo, Karangmojo
  6. KT. Bina Rejeki, Jlantir, Gedangrejo, Karangmojo
  7. KT. Sri Rejeki 6, Tuwuhan, Jatiayu, Karangmojo

Ketujuh lokasi tersebut merupakan Kelompok Tani yang pada tahun 2019 mendapatkan alokasi khusus guna memanfaatkan DAK pembuatan sumur sedang di wilayahnya masing-masing. Adapun pengerjaan dilakukan secara swakelola yakni semua berkaitan dengan perencanaan serta pembangunan diserahkan langsung ke tiap kelompok, hal itu dengan tujuan agar pembangunan sesuai dengan kontur wilayah dan kebutuhan kelompok serta diharapkan kelompok tani juga mau swadaya. Proses pembuatan dilakukan mulai bulan juni dan diharapkan selesai pada bulan november dan bisa bermanfaat utamanya dalam hal pengembangan tanaman hortikultura. Ir. Budi Sudartanto selaku Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura menekankan kepada kelompok agar nantinya air yang muncul/keluar dapat segera dimanfaatkan kelompok utamanya dalam hal penanaman tanaman sayuran semusim seperti sawi, kangkung, bayam.

Pada kesempatan ini senin-selasa (21-22/10/19) dilakukan Monitoring dan Evaluasi terkait dengan pengembangan sumber air yang telah dilaksanakan, hal ini guna mengawasi perkembangan pembangunan yang menjadi salah satu indikator dalam hal pengajuan anggaran ke Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul. Tim Teknis Monev dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan didampingi Sekertaris Dinas dan Kepala Bidang. Pada kunjungan pertama di KT. Ruas yang berlokasi di Bulu, Karangmojo, sumber mata air yang telah keluar dimanfaatkan oleh kelompok untuk menanam semangka dan melon yang tentunya menghasilkan pundi-pundi rupiah dan hal tersebut sangat bermanfaat serta meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat. Dalam kunjunganya Ir. Bambang Wisnu Broto selaku Kepala Dinas Pertanian dan Pangan sangat mengapresiasi kerja keras Kelompok Tani serta kedepannya berharap tujuh sumber air yang telah muncul dapat segera dimanfaatkan dan menunjang pengembangan pertanian khususnya di wilayah Kabupaten Gunungkidul, selain itu pesan beliau jangan sampai musim kemarau yang melanda sebagian besar wilayah Gunungkidul menjadikan penghambat petani untuk melakukan kegiatan bercocok tanam. ---RdH

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

960373

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 960373
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID