Atasi Musim Kemarau Dinas Pertanian Dan Pangan Resmikan Sumber Air
Semin (18/12/2019) Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2019 menghadapi musim kemarau yang cukup panjang hal itu dilihat dari data curah hujan yang hanya 74 hari selama setahun, hal ini jelas membuat petani kesulitan dalam budidaya baik sektor Tanaman Pangan maupun Hortikultura. Tahun 2019 Dinas Pertanian dan Pangan melalui Dana Aloksai Khusus menganggarkan pembuatan irigasi air tanah guna mengatasi musim kemarau yang saat ini terjadi, salah satu kelompok yang mendapatkan alokasi bantuan yakni KT. Ngudi Mulyo, Gobeh, Bendung, Semin. Berlokasi di Bulak KT Ngudi Mulyo, Gobeh, Bendung, Semin Peresmian dilakukan yang secara langsung oleh beliau Bapak Ir. Bambang Wisnu Broto selaku Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul. Hadir pada kesempatan ini Muspika Kecamatan Semin, Kepala Desa Bendung, dan seluruh Anggota Kelompok Tani Ngudi Mulyo
Acara diawali dengan pemotongan pita serta pendatanganan prasasti oleh beliau Bapak Ir. Bambang Wisnu Broto, dilanjutkan acara temu wicara di balai dusun gobeh. Didik selaku Kepala Desa Bendung menyampaikan dalam sambutanya bahwa Dusun Gobeh Desa Bendung termasuk daerah pemasok sayuran khususnya kecamatan ngawen dan semin. Tahun 2020 lewat dana desa, Desa Bendung menganggarkan untuk kemajuan pertanian yang akan di alokasikan untuk KWT serta penumbuhan Taruna Tani, selain itu beliau sangat mengapresiasi bantuan yang telah dibantukan kepada kelompok tani mengingat musim kemarau tahun ini cukup panjang. Selanjutnya Supardi ( Ketua Kelompok) dalam laporanya menyampaikan bahwa lahan yang bisa dialiri seluas 10 Ha keuntungan panen per 1000 m mencapai 2 juta menanam tanaman hortikultura. Kelompok Tani Ngudi Mulyo memiliki luas wilayah 55,3 Ha yang terdiri dari tegalan 28 Ha, Sawah seluas 7,1 Ha, pekarangan seluas 16,2 Ha dan lain-lain seluas 4 Ha, Beliau menjelaskan komoditas hortikultura menjadi salah satu keunggulan dari masyarakat Gobeh, sebelum adanya sumur pardi menjelaskan masalah utama adalah kesulitan dengan air, namun dengan adanya bantuan sumur tersebut sangat membantu petani Gobeh dalam meningkatkan pendapatan melalui komoditas Hortikultura yang dibudidayakan. Debit air yang mencapai 2 Liter/detik membuat petani bisa panen 4 kali untuk tanaman sayuran dengan rincian keuntungan Kangkung Rp. 400.000 / 1000 m2, Kacang panjang Rp. 1.810.000 / 500m2, Timun Rp. 2000.000 / 300 m2, Cabai Rp. 6.500.000 / 1000 m2, dan Melon Rp. 10.000.000 / 1000 m2 , keuntungan tersebut membuat petani Gobeh merasakan akan manfaat dari bantuan Pengembangan sumber air yang sudah dialokasikan di KT. Ngudi Mulyo. Kedepanya penegmbangan sumber air ini akan dikelola kelompok demi kesejahteraan anggota kelompok, adapun untuk operasional rencananya akan dibuat dengan sistem meteran atau sistem lep sesuai dengan kebutuhan kelompok tani.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul dalam sambutanya merasa sangat senang dengan kemajuan serta usaha kelompok tani, beliau berharap hal ini bisa dicontoh oleh kelompok lain serta menjadi pionir kelompok lain utamanya dalam budidaya tanaman hortikultura, selain itu beliau berharap keberadaan sumur bor bisa menambah luasan areal anaman hortikultura sehingga produktivitas meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu Poktan diharapkan membuat P3A atau APO agar sumur bisa di kelola dengan baik dan bermanfaat.---RdH
Berita Terkait
- DUA SUMUR BOR PERTANIAN DI NGAWEN DIRESMIKAN BUPATI GUNUNGKIDUL
- PEKAN TANI #3 PANGAN LOKAL GAWANG INFLASI PERTANIAN GUNUNGKIDUL
- PERESMIAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN DI KARANGMOJO OLEH BUPATI GUNUNGKIDUL
- PAPARAN RANWAL RENJA 2025 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN DALAM FORUM GABUNGAN PERANGKAT DAERAH
- BIMTEK PERBENIHAN PADI DAN JAGUNG DARI BSIP DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL