Kelompok Wanita Tani (KWT) Panen Air Di Musim Kemarau
Nglipar (19/12/2019) saat ini di era 4.0 menuntut tidak adanya perbedaan gender dalam hal apapun tak terkecuali dalam dunia pertanian, salah satu aspek yang bisa dilepaskan dari dunia pertanian yakni peran dari Kelompok Wanita Tani (KWT) peran yang sangat sentral dari KWT dibuktikan dengan kegiatan-kegiatan yang justru di lakukan dan berkelanjutan. Untuk itu pada tahun 2019 Kabupaten Gunungkidul guna menghadapi musim kemarau Tahun 2019 Dinas Pertanian dan Pangan melalui Dana Aloksai Khusus mengalokasikan pengembangan sumber air guna mengantisipasi musim kemarau yang berkepanjangan, dan salah satu kelompok yang mendapatkan alokasi bantuan yakni KWT. Ngudi Pangan, Pengkol, Pengkol, Nglipar. Berlokasi di Bulak Kebo Mati peresmian dilakukan secara langsung oleh beliau Bapak Ir. Bambang Wisnu Broto selaku Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul. Hadir pada kesempatan ini Forkompinca Kecamatan Nglipar, Kepala Desa pengkol, BPP Kecamatan Nglipar serta anggota KWT Ngudi Pangan.
Acara diawali dengan pemotongan pita serta pendatanganan prasasti oleh beliau Bapak Ir. Bambang Wisnu Broto, dilanjutkan acara sarasehan Sekertariat KWT Ngudi Pangan. Margiyanto selaku Kepala Desa Pengkol menyampaikan dalam sambutanya beliau sangat berterimakasih atas bantuan yang telah dibantukan untuk mendukung kegiatan KWT Ngudi Pangan, selain itun beliau juga mengapresiasi bantuan yang telah dibantukan kepada kelompok tani mengingat musim kemarau tahun ini cukup panjang. Acara selanjutnya Sumarni ( Ketua Kelompok) dalam laporanya menyampaikan bahwa setelah adanya bantuan air tersebut dapat meningkatkan pendapatan dari anggota kelompok tani, seperti Cabai, kangkung, Sawi, Bayam, dalam laporanya sumarni mengatakan jika keuntungan yang didapatkan bervariasi mulai dari 500 rb sampai dengan 2 juta tergantung dari luasan yang dimiliki kelompok, debit air yang mencapai 3 Liter/detik membuat petani sangat bersemangat dalam budidaya tanaman hortikultura, keuntungan tersebut membuat ibu ibu KWT merasa panen air yang melimpah apalgi dimusim kemarau yang sangat panjang. Kedepanya pengmbangan sumber air ini akan dikelola kelompok demi kesejahteraan anggota kelompok, adapun untuk operasional rencananya akan dibuat dengan sistem meteran dengan membuat UPPO guna mengatur pembagian air.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul dalam sambutanya merasa sangat senang dengan kemajuan serta usaha Ibu-ibu KWT, selain itu beliau juga menyampaikan kedepanya Kementrian Pertanian tidak main-main dalam memajukan pertanian terutama di Kabupaten Gunungkidul. beliau berharap hal ini bisa dicontoh oleh Kelompok Wanita Tani lain, serta menjadi pionir kelompok lain utamanya dalam budidaya tanaman hortikultura khususnya tanaman sayuran, beliau juga berpesan adanya diversifikasi tanaman lain sehingga luasan areal tanaman hortikultura semakin luas., Selain itu beliau berharap keberadaan sumur bor bisa dimanfaatkan serta dirawat agar semakin awet.--RdH
Berita Terkait
- DUA SUMUR BOR PERTANIAN DI NGAWEN DIRESMIKAN BUPATI GUNUNGKIDUL
- PEKAN TANI #3 PANGAN LOKAL GAWANG INFLASI PERTANIAN GUNUNGKIDUL
- PERESMIAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN DI KARANGMOJO OLEH BUPATI GUNUNGKIDUL
- PAPARAN RANWAL RENJA 2025 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN DALAM FORUM GABUNGAN PERANGKAT DAERAH
- BIMTEK PERBENIHAN PADI DAN JAGUNG DARI BSIP DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL