DPKP DIY Distribusikan Alsintan Ta 2020 Ke Poktan Gunungkidul
WONOSARI (Rabu,5/2/2020). Setelah sebelumnya ratusan poktan se Gunungkidul mendapat bantuan alat mesin pertanian baik berupa tractor, pompa air dan power thresher dari Kementerian Pertanian yang diserahkan langsung oleh Bupati Gunungkidul pada Kamis (27/1/2020), pada hari Rabu (5/2/2020) kembali poktan Gunungkidul menerima alsintan TA 2020 dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY.
Sebanyak 29 perwakilan poktan penerima alsintan dikumpulkan di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul untuk melaksanakan pemberkasan BAST Alsintan. Alokasi alsintan dari DPKP DIY untuk Gunungkidul berupa 7 unit Traktor Roda Dua, Pompa Air 16 unit, Handsprayer 4 unit dan Power Threser 2 unit. Hadir dalam acara pemberkasan penyerahan alsintan Kadis DPP Ir.Bambang Wisnu Broto, Kepala DPKP DIY diwakili Kasie Sarpras Tanaman Pangan Sigit Harjanto, SP.,MP.
Dalam arahan Kadis DPP menjelaskan alsintan sebagai sarana modernisasi pertanian di Gunungkidul sehingga petani lebih maju. Namun demikian Ka DPP berpesan agar alsintan jangan sampai mangkrak dan dirawat sebaik mungkin. Poktan wajib membentuk UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan) sebagai upaya memudahkan operasional alsintan yang ada di poktan.
Sigit Harjanto SP.,MP. Dari DPKP meminta agar petani menggunakan alsintan yang dibantukan seoptimal mungkin sehingga meningkatkan efisiensi usaha pertanian yang dijalankan. Poktan juga bisa memanfaatkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) apabila menginginkan alsintan yang lebih dari yang sudah dibantukan. Semisal ingin menambah unit tractor atau alsintan yang lain bisa menggunakan KUR dengan bunga rendah. DPKP DIY sangat berterimakasih kepada DPP Gunungkidul yang telah memfasilitasi distribusi alsin DPKP DIY ke poktan Gunungkidul sehingga tepat sasaran.
Pada kesempatan yang sama Ka DPP Ir.Bambang Wisnu Broto juga melakukan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) kepada poktan yang hadir tentang Penanggulangan Penyakit Antrax pada petani dengan mencegah atau menghilangkan perilaku mengkonsumsi daging sapi yang mati. Dengan mengubur bangkai sapi yang mati mendadak akan mengurangi resiko penyebaran penyakit Antrax.--RY
Berita Terkait
- DUA SUMUR BOR PERTANIAN DI NGAWEN DIRESMIKAN BUPATI GUNUNGKIDUL
- PEKAN TANI #3 PANGAN LOKAL GAWANG INFLASI PERTANIAN GUNUNGKIDUL
- PERESMIAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN DI KARANGMOJO OLEH BUPATI GUNUNGKIDUL
- PAPARAN RANWAL RENJA 2025 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN DALAM FORUM GABUNGAN PERANGKAT DAERAH
- BIMTEK PERBENIHAN PADI DAN JAGUNG DARI BSIP DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL