DPP Gunungkidul Bersama BPTP DIY Panen DEM Padi Lahan Kering Largo Super

PONJONG (Jumat, 3/04/20). Pengembangan sistem budidaya padi Largo Super atau Larikan Padi Gogo dengan tambahan teknologi yaitu  penggunaan mesin tanam atabela, varietas padi Inpago dan pemupukan biohayati telah berhasil dikembangkan sejak tahun 2018 di Nglipar, tahun 2019 di Semanu, dan pada tahun 2020 DPP Bersama BPTP Balitbangtan DIY melakukan replikasi dem  di Ponjong untuk musim tanam 2019/2020. Saat ini bertempat di lahan milik poktan Sri Rejeki, Dusun Trenggono, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul dilaksanakan panen padi lahan kering Largo Super.  Jenis padi yang dipanen varietas padi Inpago 8,  Inpago 10, Inpago 12, dan Inpari 42 GSR, serta Inpari 30. Hasil ubinan Inpago hasilnya lebih tinggi 1.4 -2.3 ton per ha GKP dibandingkan hasil padi Inpari. Inpago 8,10, dan 12 rata rata menghasilkan ubinan 7.7 ton per ha atau kisaran 7.2 - 8.3 ton per ha Gabah Kering Panen(GKP). Hasil bobot jerami padi Inpago lebih tinggi dibandingkan padi Inpari dengan selesih 3 t/ha. Adalah kebiasaan para petani membawa pulang hasil jerami untuk cadangan pakan sapi pada musim kemarau, sumbangan dari padi Inpago menghasilkan 28 ton jerami per ha, sedangkan padi Inpari menghasilkan 25 ton jerami per ha.

“Hasil dari Dem yang direkomendasi untuk paket teknologi Largo Super yang nyata adalah penggunaan alat tanam Atabela yang efisien menghemat waktu dan tenaga kerja, serta penggunaan padi varietas Inpago/Inhibrida Padi Gogo di lahan kering Kab Gunungkidul” jelas Sutardi, SP., MSc. peneliti BPTP DIY.

Dukuh Trunggono Sumilan melaporkan bahwa para petani dusun Trenggono  berhasil menerapkan introduksi Paket Teknologi Largo Super seluas 30 Ha.  Pada musim tanam pertama 2020/2021 mendatang  berencana menanam kembali padi varietas Inpago karena hasilnya tinggi dan jeraminya disenangi untuk pakan ternak.

Sementara Kadis DPP Ir.Bambang Wisnu Broto menyampaikan terimakasih atas pendampingan teknologi yang dilakukan oleh BPTP Balitbangtan DIY, dari hasil panen seluas 30 ha sebesar 153 - 231 ton Gabah Kering Panen(GKP) bisa untuk mencukupi untuk cadangan pangan beras selama setahun bagi masyarakat Trenggono  bahkan surplus. Selanjutnya kedepannya para petani bisa memilih teknologi budidaya padi yang sesuai dengan kebutuhan petani atau teknologi spesifik lokalita yang sudah teruji seperti Largo Super.—(RY)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

956413

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 956413
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID