BPTP Dan DPP Laksanakan Sosialisasi Laporan Utama Pertanian

WONOSARI (Rabu,15/4/2020). Sejalan dengan pelaksanaan KOSTRA TANI di masing masing kabupaten seluruh Indonesia Kementerian Pertanian membangun sistem pelaporan pertanian real time dimana masing-masing Kostra Tani dengan Sekreatriat di BPP kecamatan wajib melaporkan data mingguan secara on line pada web pelaporan utama pertanian yang langsung terhubung dengan AWR/ Agriculture War Room (sistem pusat data yang berfungsi memantau jalannya pembangunan pertanian nasional) di Kementan, sehingga data utama pertanian sejumlah 13 item laporan dapat terbaca perkembangannya secara up date oleh Bapak Menteri Pertanian. Oleh karena itu, masing-masing BPP/Kostratani diharapkan mampu memetakan kondisi, status dan pengembangan berbagai kegiatan dan komoditas pertanian, mulai dari komoditas pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, maupun program pertanian lainnya seperti KUR, penurunan desa rawan pangan, penurunan stunting, dan lain-lain. Dalam pelaporan utama pertanian, yang dilaporkan adalah data riil di lapangan. Demikian Ka BPTP Dr.Suharsono dalam pengantar sosialisasi pelaporan utama pertanian di DPP pada hari Rabu (15/4/2020) dihadapan peserta yang terdiri dari 18 Koordinator BPP dan 18 Petugas Data Pertanian  Kecamatan.

Acara sosialisasi dihadiri Tim Supervisi Kabupaten/Kota DIY BPTP, BB Veteriner, dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY.

Sedangkan Ka DPP Ir.Bambang Wisnu Broto menjelaskan Penyuluh harus memahami benar luas wilayah masing-masing desa binaannya, berapa luasan yang ditanami komoditas pangan, hortikultura, dan lainnya dalam setahun, dan berapa produksinya dalam setahun, sehingga akan memudahkan dalam melakukan analisis ketersediaan komoditas pertanian.

Perihal penyerapan tenaga kerja pertanian, saat ini kegiatan swakelola yang dilaksanakan poktan seperti pembangunan sarana prasarana pertanian irigasi, embung dan lain lain bahwa 30%  dana yang diberikan kepada kelompok adalah untuk padat karya/ tenaga kerja masyarakat. Hal ini akan terkait dengan data Penyerapan tenaga kerja /Naker di pelaporan utama pertanian. Prediksi 10.000 tenaga kerja terserap dari 35 titik program padat karya.

Selain itu dilaporkan tentang ketersediaan pangan yang mencukupi dan surplus di wilayah Gunungkidul untuk setahun kedepan kecuali kedele dan gula/tebu.

Acara dilanjutkan tutorial pengisian data laporan utama pertanian kepada para peserta dengan kesepakatan antara lain :

  1. Data luas baku lahan menggunakan data Statistik Pertanian (SP);
  2. Data produktivitas menggunakan data hasil ubinan petugas;
  3. Data sapi terpotong per minggu di RPH maupun TPH dilaporkan, sehingga riil jumlah sapi terpotong per minggu di kecamatan dapat diketahui;
  4. Data ayam broiler adalah yang dipotong di pedagang-pedagang;
  5. Data produksi ayam petelur diperoleh dari data populasi per kecamatan dan pendekatan rumus bidnak;
  6. KUR, penyalurnya di kabupaten Gunungkidul adalah bank BRI dan BPD di tingkat kecamatan, sehingga BPP bisa berkoordinasi dengan bank tersebut di tingkat kecamatan (akan dilengkapi dengan surat pengantar dari kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten). Karena dalam pilihan bank tidak ada Bank BPD, maka akan menjadi masukan kepada Kementerian Pertanian.—(RY)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

960401

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 960401
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID