Optimalkan Sumber Air BPTP Dan DPP Laksanakan Demplot Peningkatan IP 2 Padi Di Gunungkidul
PLAYEN (Selasa, 19/5/20). Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap curah hujan dan sebagai upaya mitigasi bencana kekeringan, DPP dengan bantuan Kementan membangun sarana infrastruktur air berupa dam parit, dan irigasi perpompaan di Kelompok Tani Sido Rukun I dusun Wiyoko Lor, desa Plembutan, Kecamatan Playen pada tahun 2019. ibarat gayung bersambut, sarana irigasi ini oleh BPTP DIY ditindaklanjuti dengan pelaksanaan demplot peningkatan Indeks Pertanaman (IP) 2 Padi di musim tanam kedua tahun 2020.
Gerakan tanam padi seluas 3,4 ha mulai dilakukan pada tanggal 14 April 2020 dengan varietas padi yang digunakan adalah Inpari 33, Inpari 42, dan Inpari 43.
Disamping itu juga petani pelaksana menerapkan teknologi tanam jajar legowo 2:1, dan penerapan tanam 2 bibit per lubang. Perlakuan benih dan bibit dilakukan untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit.
Teknologi spesifik lokalita sistem culik diterapkan untuk mengejar sisa curah hujan, dengan membuat persemaian secara bersama sekitar 10 hari sebelum panen padi musim tanam pertama. Demikian Dr. Arif Anshori peneliti BPTP DIY menjelaskan pada saat monitoring pelaksanaan demplot di Playen dan Ponjong.
Wardani, salah seorang petani Playen berharap hujan masih turun agar dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi, meskipun ada cadangan air dari dam parit.
Demplot Peningkatan IP Padi seluas 2,2 ha juga dilaksanakan di poktan Tani Sadar Karya II, dusun Sumberwojo, desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong. Penanaman padi dimulai pada 17 April 2020. Para petani antusias dengan kegiatan demplot peningkatan Indeks Pertanaman (IP) 2 Padi.
Irigasi sumur dalam milik petani dengan debit 40 liter/detik digunakan sebagai tambahan sarana pendukung jika curah hujan tidak mencukupi bagi pengairan tanaman padi. Varitas padi yang digunakan di Sidorejo adalah Inpari 33, Inpari 42, dan Sidenuk. Pelaksanaan penerapan teknologi di lapangan dipandu oleh para PPL Kecamatan Ponjong, dan Playen dan tim BPTP DIY.
Kepala Dinas Pertanian dan pangan (DPP) Ir. Bambang Wisnu Broto menjelaskan peningkatan indeks pertanaman (IP) 2 Padi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi di Kabupaten Gunungkidul, DPP berterima kasih atas kerjasama yang terjalin dengan BPTP DIY dalam penerapan teknologi baru yang bisa meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman padi dan peningkatan pendapatan petani. Sehingga kedepan para petani punya pilihan pilihan teknologi yang bisa dikerjakan untuk usaha taninya, juga mengurangi resiko bencana kekeringan khususnya tanaman padi dengan keterbatasan alam yang ada di Gunungkidul.—(RY)
Berita Terkait
- DUA SUMUR BOR PERTANIAN DI NGAWEN DIRESMIKAN BUPATI GUNUNGKIDUL
- PEKAN TANI #3 PANGAN LOKAL GAWANG INFLASI PERTANIAN GUNUNGKIDUL
- PERESMIAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN DI KARANGMOJO OLEH BUPATI GUNUNGKIDUL
- PAPARAN RANWAL RENJA 2025 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN DALAM FORUM GABUNGAN PERANGKAT DAERAH
- BIMTEK PERBENIHAN PADI DAN JAGUNG DARI BSIP DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL