Demplot Penyuluh Swadaya Kecamatan Ngawen
Pelaksanaan penyuluhan pertanian di Kabupaten Gunungkidul terus diupayakan dengan pemberdayaan petani sebagai pelaku utama, hal ini disebabkan karena jumlah penyuluh pertanian yang terus mengalami penurunan karena memasuki usia purna tugas, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatan peran penyuluh pertanian swadaya di setiap desa agar tujuan penyuluhan pertanian untuk meningkatkan sumberdaya manusia petani melalui adopsi teknologi dapat dilaksanakan lebih cepat dan memberikan dampak terhadap peningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian.
Demplot adalah salah satu metode penyuluhan yang dipilih oleh penyuluh agar tekhnologi yang diinformasikan lebih mudah diterima sehingga para petani diharapkan lebih cepat tau, mau dan mampu nmelaksanakan kegiatan pertanian dengan contoh yang nyata.
Kecamatan Ngawen merupakan salah satu sentra tanaman padi di kabupaten Gunungkidul, akan tetapi ada beberapa permasalahan sumberdaya manusia petani terutama tentang kemauan dan kemampuan petani melaksanakan tanaman padi dengan sistim tata tanam jajar legowo 2:1 yang baru mencapai 19 % sedangkan penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) juga masih rendah yaitu 7,03 %.
Pelaksana Demplot adalah Bapak Sriyanto sebagai Penyuluh Swadaya Desa Jurang Jero Kecamatan Ngawen dengan komoditas tanaman padi dengan materi penyuluhan sistim tata tanam jajar legowo 2:1 menggunakan varietas padi M70. Dengan luasan lahan 1000 m.Bahan materi demplot dersumber dari APBD Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Pertanian dan Pangan tahun 2020.
Pemilihan Varietas Unggul Baru (VUB) M70 dipilih karena umurnya yang pendek dan cocok dikembangkan di lahan kering dengan curah hujan yang mulai berkurang pada musim tanam kedua. Diskripsi Varietas padi M 70 antara lain sebagai berikut : umur 75 – 80 hst, bobot 1000 bulir 28 gr, potensi 9,5 ton/ha,batang kuat, pulen, daun tegak, tahan wereng tetapi punya kelemahan tidak tahan terhadap penyakit patah leher, pemupukan disarankan pada umur 25 hari setelah tanam.
Dengan demplot yang dilaksanakan diharapkan para petani di kecamatan Ngawen mau dan mampu melaksanakan tata tanam sesuai teknologi anjuran yaitu tata tanam 2:1 dan mau menggunakan bibit unggul baru untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman padi. –(BDY)
Berita Terkait
- DUA SUMUR BOR PERTANIAN DI NGAWEN DIRESMIKAN BUPATI GUNUNGKIDUL
- PEKAN TANI #3 PANGAN LOKAL GAWANG INFLASI PERTANIAN GUNUNGKIDUL
- PERESMIAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN DI KARANGMOJO OLEH BUPATI GUNUNGKIDUL
- BIMTEK PERBENIHAN PADI DAN JAGUNG DARI BSIP DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
- HUJAN 2 HARI SELAMATKAN PERTANAMAN PADI ZONE SELATAN GUNUNGKIDUL