Berita

Kacang Hijau Primadona Baru Petani Gunungkidul # Sebutir biji untuk konsumsi negeri#

Selasa, 30 Juni 2020

PLAYEN ( Selasa, 23/06/2020). Kacang hijau memberikan harapan baru bagi petani tadah hujan di Gunungkidul. Para petani mulai kesengsem (tertarik) dengan hasil budidaya kacang hijau, terutama harga yang didapatkan sangat sesuai dengan harapan para petani. Dengan harga antara Rp. 15.000,- sd Rp. 22.000,- per kilogram, petani bisa tersenyum dari hasil penjualan kacang hijau.

Pada hari Selasa (23/06/2020) Gapoktan Sido Agung, Dusun Glidag Desa Logandeng Kapanewon Playen, mengundang Dinas Pertanian dan Pangan untuk hadir dalam panen kacang hijau yang pertama kalinya di Desa Logandeng khususnya di dusun Glidag.

Hadir pada saat panen kacang hijau Kepala DPP Ir. Bambang Wisnu Broto beserta jajajaran, Panewu Playen yang diwakili Kepala Jawatan Kemakmuran Kapanewon Playen, Lurah Desa Logandeng, Babinsa dan Babinkamtibmas Logandeng, BPP Playen dan para PPL, serta kelompok tani se Logandeng dan anggotanya.

Mewakili kelompok tani Dadi Makmur dusun Glidag, Eko Cahyanto yang juga Dukuh Glidag mengungkapkan bahwa di dusunnya membuat seruan # Sebutir Biji untuk Konsumsi Negeri # dengan maksud menggerakan para petani dan warga untuk terjun mengembangkan pertanian di desanya, tidak usah merantau keluar desa. Ibaratnya hanya dengan menanam sebutir biji akan tumbuh menghasilkan pangan untuk konsumsi masyarakat sehingga terjaga ketahanan pangan ditengah pandemic covid-19. Dalam kesempatan tersebut Eko Cahyanto memohon dukungan pemerintah atau Dinas Pertanian guna menggerakkan masyarakat dusun Glidag dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan lewat budidaya pertanian yang ada.

Sedangkan Lasiyo Ketua Gapoktan Sido Agung Logandeng Playen melaporkan bahwa luas hamparan di poktan Dadi Makmur dusun Glidag desa Logandeng untuk penanaman kacang hijau di musim tanam kedua seluas 5 ha merupakan bantuan pemerintah, terdiri benih kacang hijau varitas Vima-3 sebesar 125 kg, dan pupuk hayati 15 liter. Pada saat panen umur kacang hijau 60 hari, hasil ubinan yang didapat mencapai 1,6 ton per hektar. Karena dirasa cukup berhasil dalam membudidayakan kacang hijjau dan ternyata mudah penanganannya, poktan - poktan desa Logandeng berharap tahun depan dipercaya lagi untuk pengembangan kacang hijau lebih luas dari pertanaman sekarang yaitu dari 5 Ha menjadi 10 Ha.

Sementara pada Rabu (24/06/2020) juga dilaksanakan panen kacang hijau di Poktan Ngudi Lestari dusun Legundi desa Girimulyo Kapanewon Panggang bersama Ka DPP Ir.Bambang Wisnu Broto. Riyanto Ketua Poktan Ngudi Lestari menjelaskan bahwa poktannya mendapatkan bantuan pemerintah pengembangan kacang hiaju 1 ha dengan hasil ubinan 1,3 ton per ha. Berdasar hasil yang ada poktannya berharap bisa mengembangkan kacang hijau seluas 40 ha di desa Girimulyo di tahun 2021.

Kepala DPP Ir. Bambang Wisnu Broto menjelaskan bahwa kacang hijau varitas Vima 3 mempunyai potensi produksi sampai 2,1 ton per ha dengan rata rata produksi 1,7 ton per ha, sedang umur panen 60 hari setelah tanam. Untuk Gunungkidul program pengembangan kacang hijau baru tahun 2020 seluas 200 ha, sebelumnya petani menanam kacang hijau sebagai tanaman tumpangsari di daerah bekas persawahan padi di musim kemarau dengan rata rata produksi 0,6 ton per ha. Pada tahun 2019 di tanam seluas 104 ha secara swadaya. Melihat antusiasme petani untuk dapat menanam kacang hijau Dinas Pertanian dan Pangan sangat mendukung karena hasil yang didapat sangat menguntungkan petani dengan umur tanaman yang pendek yaitu 60 hari sudah panen. Saat ini harga kacang hijau antara Rp 15.000 sd Rp. 25.000,-sehingga satu hektar lahan bisa menghasilkan Rp 24.000.000,- dalam waktu pendek dan tahan kekeringan sesuai kondisi iklim di Gunungkidul.

Tahun 2020 diprediksi luas panen kacang hijau mencapai 258 Ha dengan rata rata produksi 1,3 ton per hektar sehingga dicapai produksi 335,6 ton wose. Kedepan akan diupayakan peningkatan luas tanam kacang hijau sesuai keinginan dan harapan para petani--RY