Perkembangan Harga Pangan Tingkat Produsen/Petani Kabupaten Gunungkidul Bulan Juni 2020

Harga pangan merupakan salah satu indikator strategis untuk mengetahui status ketahanan pangan masyarakat. Keterjangkauan masyarakat terhadap pangan, ditentukan oleh tingkat produksi pangan yang dihasilkan dan harga sarana produksi dan biaya usahatani. Pentingnya informasi harga pangan di tingkat produsen, disamping melindungi konsumen tetapi juga agar tetap memperhatikan pendapatan produsen (petani).

Keseimbangan harga sebenarnya akan muncul secara alami dengan sendirinya seiring dengan naik turunnya pasokan dan permintaan konsumen. Faktor kreativitas dan teknologi untuk mengolah kelebihan stok di luar kebutuhan pasar inilah yang perlu dilakukan petani supaya lebih awet dan nilai tambahnya ada.

Perkembangan harga komoditas tanaman pangan tingkat produsen di Kabupaten Gunungkidul bulan Juni 2020dibandingkan bulan Mei 2020 mengalami perubahan harga yang relatif stabil dengan besaran koefisien variasi antara 0,93–3,50.Pada komoditas tanaman pangan, harga di tingkat petani cenderung stabil, untuk gabah kering giling (GKG) menglami sedikit penurunan sebesar 1,30%, jagung pipil kering turun 5,65%, kacang tanah wose turun 2,70%, dan gaplek turun 4,83%. Kedelai mengalami sedikit kenaikan sebesar 3,05%. Untuk komoditas hortikultura, khususnya cabe keriting merah dan cabe rawit merahperubahan harga atau fluktuasi hargasudah tidak sebesar bulan-bulan sebelumnya, harga sudah relatif stabil dengan besaran koefisien variasi 5,25untuk cabe keriting merah dan 6,07untuk cabe rawit merah. Cabe keriting merah dan cabe rawit merah  mengalami kenaikan harga relatif kecil, masing-masing sebesar 7,70% dan 8,97%. Sedangkan harga bawang merah mengalami penurunan harga cukup besar, yaitu sebesar 14,98% dengan besaran koefisien 11,45.

Harga gabah kering giling (GKG) mengalami sedikit penurunan sebesar Rp. 65,- yaitu dari Rp.4.990,- di bulan Mei menjadi Rp. 4.925,- di bulan Juni, hargajagung pipil kering, kacang tanah wose dan gaplek juga mengalami penurunan, yaitu jagung sebesar Rp 205,-, kacang tanah sebesar Rp.575,- dan gaplek sebesar Rp 160,- Harga kedelai mengalami sedikit kenaikan, yaitu sebesar Rp 215,- . Untuk komoditas tanaman pangan rata-rata mengalami sedikit penurunan harga atau relatif stabil.

Harga komoditas hortikultura bulan Mei dibandingkan bulan Juni secara umum mengalami sedikit kenaikan harga. Cabe keriting merah mengalami sedikit kenaikan harga yaitu sebesar Rp. 592,- atau 7,70% dari harga Rp. 7.684,- menjadi Rp. 8.276,-. Harga cabe rawit merah juga mengalami sedikit kenaikan harga yaitu Rp. 1.001,- atau 8,97% yaitu dari harga bulan Mei Rp.11.154,-/Kg menjadi Rp. 12.155,-/Kg di bulan Juni. Komoditas cabe keriting dan cabe rawit sudah relatif stabil harganya cenderung sedikit naik, dikarenakan bulan Mei, Juni inipetani cabe di Gunungkidul sudah mulai habis panennya dan mulai tanam lagi. Sedangkan untuk komoditas bawang merah (kering) harga mulai mengalami penurunan, yaitu sebesar Rp. 5.719,- atau 14,98% dari harga Rp. 38.167,- menjadi Rp. 32.448,-. Hal ini disebabkan bulan Juni ini petani di Kabupaten Gunungkidul sebagian besar mulai panen bawang merah dan akan mencapai puncaknya di bulan Juli.

Walaupun harga turun, khususnya di Gunungkidul harga bawang merah masih menguntungkan petani karena masih diatas BEP (Break Even Point) atau titik impas/balik modal, yaitu Rp 10.000,- - 15.000,-/kg. --FE

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

961632

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 961632
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID