Berita

Stabilisasi Harga Pangan Melalui Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat

Senin, 20 Juli 2020

Harga dan pasokan pangan merupakan indikator strategis yang saling terkait dan sering digunakan untuk mengetahui status distribusi pangan, permasalahan yang disebabkan oleh rantai distribusi pangan, dan ketidak cukupan pasokan pangan di suatu wilayah. Permasalahan utama yang terjadi selama ini adalah tingginya disparitas harga antara produsen dan konsumen yang mengakibatkan keuntungan tidak proporsional antar pelaku usaha.

Pemerintah pusat dan daerah bertugas mengendalikan dan bertanggung jawab atas ketersediaan bahan pangan pokok dan strategis di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahan pangan pokok dan strategis tersebut harus tersedia dalam jumlah yang memadai, mutu yang baik, serta pada harga yang wajar untuk menjaga keterjangkauan daya beli di tingkat konsumen sekaligus melindungi pendapatan produsen.

Sebagai solusi dalam mengatasi disparitas harga pangan, Pemerintah cq. Kementerian Pertanian melakukan terobosan melalui kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui Toko Mitra Tani. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis dan efisiensi rantai distribusi pemasaran dengan memperpendek rantai pasok. Kegiatan PUPM secara tidak langsung berperan dalam mengatasi anjloknya harga pada masa panen raya dan tingginya harga pada saat paceklik, serta menjadi instrumen Pemerintah untuk menahan gejolak harga pada saat suplai melimpah maupun kurang.

Di Kabupaten Gunungkidul, terdapat enam Gapoktan yang mendapatkan bantuan modal dan operasional dari dana APBN untuk kegiatan PUPM, yaitu Gapoktan Sido Maju (Playen), Gapoktan Sido Mulyo (Playen), Gapoktan Subur Makmur (Semin), Gapoktan Cawis Boga (Ngawen), Gapoktan Maguru (Wonosari), dan Gapoktan Genjahan Makmur (Ponjong). Hasil produksi dari kelompok PUPM tersebut disalurkan ke Toko Mitra Tani (TMT), yang merupakan outlet dari TMT Center dan berlokasi di dekat pemukiman. TMT dan TMT Center berperan penting dalam penyaluran bahan pangan pokok dan strategis secara cepat kepada masyarakat serta menjamin kontinuitas pasokan pangan pokok.

Terdapat beberapa toko mitra tani di wilayah Gunungkidul antara lain Toko Tani Makmur, Sido Makmur, Darma Putra, Muncur Jaya, Barokah, dan Toko Endang, Semin yang merupakan TMT di bawah Gapoktan Subur Makmur. Toko Zhanah (Tancep, Ngawen), Toko Gimin, Toko Munar (Yogyakarta), Toko Budi Hasanah (Tancep, Ngawen), Toko Sido Dadi Putro (Genjahan, Ponjong), Toko Ida, Toko Tentrem (Tancep, Ngawen), dan Toko Suwarno ( Ruko Desa Tancep) merupakan TMT di bawah Gapoktan Cawis Boga. Toko Stiyadi dan Toko Anik Puji Astuti (Kepek, Wonosari), Toko Karti (Kemiri, Tanjungsari), Toko Marsudi (Plembutan, Playen), Toko Slamet Purnomo (Karangasem, Paliyan), dan Toko Sugeng (Toboyo, Playen) merupakan TMT di bawah Gapoktan Maguru. Toko Ibu Mursini (Hargosari, Tanjungsari), Toko Tumbuh Subur (Gading IV, Playen), Toko Puji Lestari (Jatiayu, Karangmojo), Toko Lancar (Semanu), Toko Ibu Ngatini (Pasar Argosari, Wonosari), Toko Bu Warni (Kepek, Wonosari), Toko Bu Ninik (Logandeng, Playen), dan Toko Tedi ( Gedangrejo, Karangmojo) merupakan TMT di bawah Gapoktan Genjahan Makmur.

TMT Center bersama dengan kelompok PUPM juga bekerja sama menyelenggarakan operasi pasar (Gelar Pangan Murah) dengan tujuan mendekatkan komoditas pertanian utamanya bahan pangan pokok dasar lebih dekat ke masyarakat dengan komitmen dari Toko Mitra Tani menjual sesuai standar harga yang telah ditentukan. Operasi Pasar diselenggarakan satu sampai dua kali dalam sebulan guna menstabilkan harga pangan dan memudahkan akses pangan. Bahan pangan yang dipasarkan merupakan 9 bahan pokok yakni telur, gula, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, daging, dan beras (disuplai dari kelompok PUPM).

Keberadaan Toko Mitra Tani yang sudah berjalan saat ini terus dipantau dan menunjukan perkembangan kemajuan signifikan.—(FjR)