Budidaya Bawang Merah Dengan Biji Di Tanjungsari

Selasa, 25 Agustus 2020

Administrator1

Informasi

Dibaca: 1447 kali

Minat petani Gunungkidul untuk mengembangkan budidaya tanaman hortikultura  setiap tahun terus mengalami peningkatan, salah satu komoditas yang paling banyak dibudidayakan adalah tanaman bawang merah, tak ketinggalan para petani di zona selatan yang kondisi lahannya kurang subur dan ketersediaan air  sangat terbatas tidak menyurutkan minat mereka menanam bawang merah.

Salah satu petani yang giat melaksanakan budidaya tanaman bawang merah di Padukuhan Tenggang Kalurahan Kemadang Kapanewon Tanjungsari adalah Bapak Tumiyo dengan menggunakan teknologi pembibitan biji, menyampaikan bahwa keunggulan penggunaan biji untuk budidaya bawang merah antara lain:

  1. Biaya produksi dapat ditekan, terutama harga bibit lebih murah dibanding harga umbi.
  2. Lebih tahan penyakit.
  3.  Produktivitas lebih tinggi dengan hasil umbi yang lebih besar.
  4. Hasil produksi tidak cepat keropos/daya simpan lebih lama.

Untuk menekan biaya produksi, para petani di kawasan pesisir pantai lebih mengutamakan penggunaan pupuk organik, baik penggunaan Pupuk Organik Padat (POP) maupun penggunaan Pupuk Organik Cair (POC).  Pupuk organik cair yang dipergunakan oleh Bapak Tumiyo adalah pupuk organik cair buatan sendiri dengan bahan baku utama dari rumput laut, pemilihan rumput laut sebagai bahan utama pupuk organik cair karena mudah  di dapat di kawasan pantai selatan serta rumput laut menpunyai kandungan protein, vitamin maupun unsur kalium yang tinggi sehingga ketika dijadikan pupuk akan menghasilkan tanaman tumbuh secara maksimal.

Budidaya bawang merah yang dilaksanakan oleh bapak Tumiyo di lahan seluas kujrang lebih  400 m²  setelah dipanen menghasilkan produksi sebanyak 800 kilogram (8 kwintal ) dengan harga jual sebesar Rp. 20.000/kg. sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp. 3.975.000,-, jadi jumlah pendapatannya adalah :

Hasil penjualan 800 kg X Rp 20.000,-                                   =  Rp. 16.000.000,-

Biaya Produksi                                                                       =  Rp.   3.975.000,-  

Pendapatan (hasil penjualan dikurangi biaya produksi)        =  Rp. 12.025.000,-

Koordinator Penyuluh Tanjungsari Parjono.SP berharap budidaya bawang merah seperti yang dilakukan bapak Tumiyo dapat ditiru oleh petani lain khususnya di wilayah kapanewon Tanjungsari—(BDY)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

961241

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 961241
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID