Dinas Pertanian dan Pangan Optimis Produksi Ubi Kayu Tahun 2020 Sentuh 900 Ribu Ton

Selasa, 25 Agustus 2020

Administrator1

Informasi

Dibaca: 1470 kali

KARANGMOJO (Selasa, 18/8/2020). Sesuai dengan simbol daerah Kabupaten Gunungkidul terdapat lambang tanaman ubi kayu, yang menjelaskan bahwa sebagian besar lahan di kabupaten Gunungkidul memproduksi ubi kayu,  pada tahun 2020 menunjukkan produksi ubi kayu Gunungkidul melimpah. Hal ini terlihat dari safari ubinan panen ubi kayu oleh DPP yang dipimpin langsung Ka DPP Ir. Bambang Wisnu Broto di beberapa kapanewon.

Pada Selasa ( 18/8/2020) dilaksanakan ubinan panen ubi kayu di poktan Ngudi Rejeki dusun Jetis Kalurahan Karangmojo Kapanewon Karangmojo. Hadir pada kesempatan tersebut Jawatan Kemakmuran Kapanewon Karangmojo, Ka DPP Ir.Bambang Wisnu Broto beserta jajaran, Lurah Karangmojo, Babinsa dan Babinkamtibmas, para Penyuluh Pertanian Lapangan BPP Karangmojo dan poktan Ngudi rejeki beserta anggotanya. Ubinan dilaksanakan oleh petugas pertanian kecamatan bersama poktan disaksikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, dilanjutkan panen simbolis ubi kayu bersama-sama. Hasil ubinan panen ubi kayu menunjukkan hasil 16,3 kg/ubin atau setara 26,2 ton/ha.

Zon Kelvin ketua poktan Ngudi Rejeki melaporkan bahwa luas lahan di Jetis meliputi sawah tadah hujan 6 Ha dan lahan kering 30 Ha dengan pola tanam padi—padi-- palawija di lahan sawah, dan padi—palawija--palawija di lahan kering. Padi panen 34 ha dengan produktifitas 55,75 ku/Ha GKG dan produksi 191 ton, Jagung panen 35 ha produksi 178,8 ton dengan provitas 50,8 ku/ha. Kacang tanah panen 60 ha produksi 76,13 ton provitas 12,2 ku/ha. Ubi Kayu panen 37,8 ha dengan provitas 26,2 ton/ha dan produksi 990,36 ton. Poktan berharap bantuan alat dan mesin untuk pertanian dari Dinas Pertanian dan Pangan.

Kepala DPP Ir.Bambang Wisnu Broto menjelaskan dalam sambutan ubinan panen ubi kayu di poktan Ngudi Rejeki, Jetis, Karangmojo bahwasanya dirinya bersama sama petugas pertanian lapangan telah melaksanakan safari ubinan panen ubi kayu tumpangsari palawija di beberapa kapanewon, hasilnya sangat menggembirakan. Rata rata produksi yang dihasilkan meningkat dibanding tahun lalu. Seperti halnya di poktan Ngudi Tani, Pendem, Sumberejo, Semin produktifitas ubi kayu Klentheng mencapai 27,6 ton/ha dan ubi kayu Mandarin/Lampung mencapai 24,8 ton/ha. Selanjutnya di poktan Sedyo Maju dusun Nangsri Lor, Candirejo Semanu panen ubi kayu varitas Gajah dengan provitas didapat 37 ton/ha. Kemudian di poktan Ngudi Makmur, Keruk III, Banjarejo, Tanjungsari  panen ubi kayu varitas lokal Gatotkaca dengan provitas 43,6 ton/ha , ubi kayu Malang 6 dengan provitas 28,1 ton/ha, ubi kayu Dworowati provitas 38,4 ton/ha. Serta di poktan Lestari Makmur, Kotekan, Purwadadi Tepus ubi kayu Dworowati menghasilkan provitas 26,08 ton/ha dan ubi kayu Pandesi dengan profitas 28,48 ton/ha.

Dengan hasil ubinan di beberapa kapanewon di atas 20 ton/ha umbi basah , dirinya optimis dengan luas panen sekitar 456.816 ha akan dicapai produksi ubi kayu Gunungkidul menyentuh 900.000 ton ubi kayu basah, bahkan mungkin bisa mencapai 1 juta ton seperti di tahun 2016. Dengan harga di pasaran mencapai Rp 1.000,- per kg umbi basah maka sumbangan  produksi ubi kayu pada PDRB Gunungkidul sangat berarti.

Kepala DPP berharap produktifitas ubi kayu di petani secara umum masih bisa ditingkatkan dengan teknologi seperti pemupukan secara individu terhadap ubi kayu karena selama ini petani masih menggunakan pemupukan ubi kayu bersama tanaman tumpangsari lainnya seperti padi atau jagung, yang kedua teknologi pembumbunan/ngrimpu agar umbi lebih bisa berkembang.--RY

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

959740

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 959740
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID