Investasi Bidang Pertanian Di Gunungkidul Masih Menjanjikan (DPP Dampingi Kunker Komisi B DPRD Gunungkidul di PT.Widodo Makmur Unggas Dan PT. Javamas Agropos)

Senin, 21 September 2020

Administrator1

Informasi

Dibaca: 1448 kali

SEMANU (Rabu, 12/09/2020). Pertanian secara umum baik pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura , tanaman perkebunan atau peternakan di Gunungkidul masih memberikan peluang investasi yang sangat menjanjikan. Banyak investor yang tertarik menanamkan modal usaha untuk menjalankan roda bisnisnya di Bumi Handayani. Beberapa faktor yang menarik bagi dunia usaha di Gunungkidul antara lain lahan tersedia masih luas dan  murah dibanding daerah lain, tenaga kerja yang melimpah dan murah, akses lokasi sangat terjangkau dan terhubung dengan daerah lain. Hal ini terlihat dari kunjungan kerja Komisi B DPRD Kabupaten Gunungkidul yang didampingi Dinas Pertanian dan Pangan, Kunker dimasudkan  sebagai  pengawasan program pemerintah di OPD ( Organisasi perangkat Daerah) oleh DPRD.

Pada Kunker hari pertama di PT.WMU (Widodo Makmur Unggas) rombongan Komisi B diterima oleh Manajer Legal Standing dan Manajer Produksi PT WMU. Dalam kesempatan tersebut disampaikan maksud kunjungan kerja Komisi B adalah untuk memantau keberlangsungan dunia usaha di Gunungkidul akibat pendemi covid19, serapan tenaga kerja lokal, dan proses produksi serta pemasaran produk.

PT.WMU yang diwakili Manajer Legal Standing menjelaskan luas WMU ada 5 Ha berlokasi di dusun Tonggor, desa Pacarejo, Kapanewon Semanu. WMU di Gunungkidul merupakan unit usaha produksi DOC ayam ras. Pada masa pandemic covid19 usaha produksi DOC masih jalan dan terus berproduksi. Dalam satu bulan bisa menghasilkan DOC antara 1 sampai 1,5 juta. Produksi DOC ini dikirimkan ke peternak ayam ras di Jawa dan Sumatera. Pekerja yang terlibat di WMU ada 250 orang Sebagian besar adalah pekerja lokal Gunungkidul khususnya wilayah Semanu dan sekitarnya. Selain itu PT WMU juga melaksanakan kemitraaan dengan peternak lokal, sementara yang bisa diakseskan dengan KUR (Kredit Usaha Rakyat) baru 12 peternak. Terkait CSR (corporate social responbility) yang sudah dilaksanakan WMU antara lain pembangunan masjid masyarakat sekitar, pembangunan jalan, dan pembagian telur infertile.

Komisi B mendorong PT WMU agar terus berproduksi meski pandemic covid-19 serta mengutamakan penyerapan tenaga kerja local, dan berkerja sama dengan Dinas terkait.

Drh. Retno Widyastuti dari Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan yang ikut mendampingi menjelaskan DPP telah melaksanakan pembinaan Kesehatan hewan antara lain penerbitan ijin SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) pada DOC sebelum dikirim keluar Gunungkidul. Dari penerbitan SKKH dapat memberikan PAD (Pendapatan Asli Daerah) untuk Gunungkidul setiap bulannya.

Hari kedua kunker dilaksanakan ke PT Javamas Agropos di Ngrempak Kedungkeris Nglipar. Rombongan Komisi B didampingi DPP diterima langsung oleh owner PT Javamas  Agus Candra seorang Master Pertanian lulusan USA dari Bali. Dijelaskan di PT Javamas memproduksi pupuk sebanyak 11 item atau jenis pupuk yang sudah terdaftar di Kementerian Pertanian. Produk utamanya pupuk phospat dengan berbagai varian. Meski pandemic covid19 pabriknya tetap berproduksi. Tenaga kerja yang direkrut Sebagian besar dari tenaga local Gunungkidul atau Nglipar khususnya. Pemasaran pupuk untuk Jawa Timur, Kalimantan, dan Sumatra dengan  Merk dagang pupuk ION. Pihaknya terbuka untuk petani Gunungkidul seandainya ingin belajar pertanian di demplot milk PT Javamas.

Komisi B berharap usaha PT Javamas terus berproduksi dan menyerap tenaga kerja local serta ikut membantu petani baik transfer pengetahuan teknologi tentang pupuk maupun ketersediaan pupuk yang terjangkau apabila petani membutuhkan.--- (RY)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

955522

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 955522
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID