Gerakan Tanam Padi Khusus Di Poktan Margo Mulyo

Kamis, 29 Oktober 2020

Administrator1

Informasi

Dibaca: 1448 kali

GIRISUBO (Jumat,23/10/2020). Bertempat di bulak Gupak Warak, dusun Wota Wati, Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo dilaksanakan gerakan tanam (gertam) padi khusus beras merah Inpari 24. Hadir pada kesempatan tersebut Dinas Pertanian dan Pangan yang diwakili Kepala Bidang Tanaman Pangan Ir.Raharjo Yuwono,MM. beserta Kasie Produksi Tanaman Pangan HK Adinoto, SP.,MP. Selaku Pinlak Program Padi Khusus, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DI Yogyakarta diwakili Kasi Produksi Lahan dan Air Anita, SP., MP., Kepala Jawatan Kemakmuran Kapanewon Girisoba, Lurah Pucung, Babinsa dan Babin Kamtibmas, para Penyuluh Pertanian Lapangan dan para petani anggota poktan Margo Mulya.

Acara Gerakan tanam dilaksanakan dengan penebaran benih padi Inpari 24 secara simbolis bersama-sama perwakilan Dinas Instansi dengan poktan Margo Mulya, dilanjutkan temu lapang.

Koordinator BPP Girisubo Agus, STP. melaporkan bahwa di Kapanewon Girisubo total pertanaman padi khusus yang akan dikembangkan seluas 75 Ha tersebar dibeberapa Kalurahan. Bantuan yang diterima petani adalah 25 kg benih padi beras merah Inpari 24  per hektar dan pupuk NPK 100 kg per Ha. Jadi bantuan pemerintah total untuk pengembangan padi khusus adalah 1.875 kg benih Inpari 24 dan 7,5 ton pupuk NPK. Khusus di poktan Margo Mulya mendapatkan 5 Ha pengembangan padi khusus. Juga menyampaikan permohonan poktan agar ada Jalan Usaha Tani (JUT) yang membantu akses lahan sehingga aktivitas petani lebih ringan.

Anita, SP., MP. mewakili Kepala DPKP DI Yogyakarta mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya Gerakan Tanam Padi Khusus sesuai musim hujan yang telah tiba di Gunungkidul, berharap nantinya dapat panen dengan hasil yang baik. Varietas Inpari 24 yang dikembangkan memiliki potensi hasil yang lebih tinggi dari varietas local padi segreng, rasa nasi lebih pulen. Mengenai permohonan jalan usaha tani (JUT) yang diinginkan poktan agar memudahkan akses lahan ketika panen dan kegiatan budidaya lainnya dirinya mendukung dan akan disampaikan ke Pimpinan serta  akan berupaya agar hal tersebut dapat dilaksanakan tahun depan melalui berbagai sumber pendanaan yang tersedia.

Dr. Arif peneliti BPTP Balitbangtan DI Yogyakarta memberikan rekomendasi teknologi agar para petani memanfaatkan sisa limbah pertanian antara lain jerami sebagai tambahan pupuk organik, tentunya setelah dilakukan fermentasi dengan bantuan decomposer seperti EM4 atau yang lainnya. Sehingga sisa limbah pertanian tidak terbuang seperti hanya dibakar jadi abu, namun dikembalikan ke lahan sebagai penyubur tanah.

Ir.Raharjo Yuwono,MM. mewakili DPP mengapresiasi semangat para petani yang telah melaksanakan gertam dan juga menyaksikan sebagian besar lahan di Girisubo telah menghijau karena pertananam padi palawija telah tumbuh. Sedangkan untuk lokasi pengembangan padi khusus Inpari 24 untuk paket bantuan stimulan pupuk NPK 100 kg per hektar tentunya masih kurang dapat dilakukan penambahan dosis secara swadaya dengan penambahan urea sehingga tanaman tercukupi pupuknya. Kondisi saat ini stok pupuk di gunungkidul sangat mencukupi dengan alokasi yang telah ditambah dari pusat.—(RY)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

933777

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 933777
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID