DPP Keluarkan Surat Edaran Antisipasi Dampak La Nina, UPT Puskeswan Juga Persiapkan Antisipasi

Sabtu, 14 November 2020

Administrator1

Informasi

Dibaca: 1450 kali

WONOSARI (Senin,2/11/2020). Rapat koordinasi bulanan lingkup Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan rutin bulanan setiap tanggal 2,  dihadiri oleh seluruh jajaran Dinas Pertanian dan Pangan serta dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Bapak Ir. Bambang Wisnu Broto, dibahas antara lain capaian kegiatan, evaluasi kegiatan dan tindak lanjut kegiatan, serta hal penting  antisipasi dampak La Nina terhadap sektor pertanian secara luas. Hal ini sesuai dengan surat edaran yang telah dikeluarkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul yang ditandatangani oleh Bapak Kepala Dinas. Berdasarkan prediksi iklim dari BMKG dalam periode Oktober sampai Januari 2021 diperkirakan curah hujan selama bulan Oktober 2020 hingga Januari 2021 terdapat kenaikan curah hujan hingga lebih 40 % dari hujan normal akibat anomali iklim La Nina. Oleh karena hal tersebut Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul melalui surat edaran/SE Kadis nomor 521/1457, Tanggal 2 November 2020 menghimbau seluruh petani di Gunungkidul untuk :

  1.  Mewaspadai lokasi lahan yang biasanya tergenang akibat curah hujan tinggi;
  2. Segera melakukan langkah antisipasi banjir dengan membuat saluran drainase di lahan-lahan yang belum ada saluran pembuangan air hujan;
  3. Memanfaatkan alat mesin pertanian pompa air untuk penyedotan dan pembuangan air jika terjadi genangan;
  4. Kewaspadaan terhadap hama penyakit tanaman seperti wereng coklat pada padi (WBC); hama hawardaun bakteri/kresek dan lainnya;
  5. Selalu berkoordinasi dengan petugas pertanian kapanewon/penyuluh pertanian lapangan/petugas pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT) setempat.

UPT Puskeswan sebagai salah satu bagian besar Dinas Pertanian dan Pangan ikut serta mensosialisasikan Surat Edaran tersebut, dan memberi informasi yang akurat kepada masyarakat petani peternak.  Fenomena La Nina yang diprediksi akan terjadi, juga mengkhawatirkan banyak timbulnya penyakit pada hewan ternak seperti BEF (Bovine Ephemeral Fever), Diare, Myasis, Metabolic dissorder, gangguan reproduksi sapi dan lain sebagainya. Sektor perunggasan juga dikhawatirkan akan terpengaruh dilihat dari jumlah produksi telur, sehingga diperlukannya booster multivitamin pada program kesehatan unggas khususnya layer (petelur) secara terprogram dan berkesinambungan. Di sektor unggas komersial dikhawatirkan akan muncul beberapa penyakit respiratorik seperti CRD (Chronic Respiratory Desease) yang akan sangat mengganggu kualitas dan kuantitas produksi daging ayam karena tingkat deplesi yang tinggi. Beberapa penyakit pada hewan yang mungkin akan terjadi akan selalu menjadi perhatian UPT Puskeswan, sehingga akan mempermudah dalam analisa antisipasi menghadapi dampak perubahan iklim yang ekstrim.(yfs-RY)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

962080

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 962080
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID