Evaluasi Kesepakatan Bersama Survailans Leptospirosis Di Kabupaten Gunungkidul
Komitmen bersama terkait penguatan survailans pengendalian leptospirosis di Kabupaten Gunungkidul sebagai tindak lanjut penelitian multicentre Balai Litbangkes Banjarnegara dan B2P2VRP Salatiga dengan judul : Penentuan Indikator Survailans Leptospirosis (Studi di Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta). Komitmen bersama ini juga dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana implementasi komitmen bersama penguatan survailans pengendalian leptospirosis di Kabupaten Gunungkidul.
Pada acara tersebut dihadirkan Organisasi Perangkat Daerah terkait yaitu Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Rakyat, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dinas Pertanian dan Pangan, Rumah Sakit Umum Daerah, UPT Puskesmas, UPT Puskeswan.
Permasalahan yang ditemukan dalam penanganan leptospirosis antara lain pemahaman petugas kesehatan di Puskesmas yang masih kurang, sehingga terlambat diagnose dan pengobatan, serta pemahaman masyarakat terhadap leptospirosis yang belum sama. Kemudian populasi tikus diberbagai tempat dengan hasil uji positif leptospirosis. Dari uji sampel ternak yang diambil tercatat 29 % positif. Dari 106 sampel darah yang diambil 31 sampel positif terdiri dari sapi 13 ekor dan kambing/domba 18 ekor.
Kejadian leptospirosis import dari luar daerah juga ditemukan, sehingga sebaiknya perlu dilaksanakan survailans migrasi penderita leptospirosis, dilaksanakan pemeriksaan pada pendatang yang suspek, penguatan jejaring survailans, menjaring pekerja yang beresiko tertular seperti petani, peternak, pekerja kebersihan, pencari rumput, dokter hewan dan lain-lain.
Langkah berikutnya untuk mencegah terjangkitnya leptospira adalah meningkatkan kebersihan lingkungan, penimbunan, pengeringan genangan air, penutupan tendon air dan pemakaian Alat Perlindungan Diri untuk pekerja yang beresiko. Selanjutnya adalah menngkatkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) seperti mandi, cuci tangan pakai sabun, apabila luka harus segera diobati dan ditutup. Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk menurunkan tingkat kejadian penularan leptospirosis. ---RW
Berita Terkait
- DUA SUMUR BOR PERTANIAN DI NGAWEN DIRESMIKAN BUPATI GUNUNGKIDUL
- PEKAN TANI #3 PANGAN LOKAL GAWANG INFLASI PERTANIAN GUNUNGKIDUL
- PERESMIAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN DI KARANGMOJO OLEH BUPATI GUNUNGKIDUL
- PAPARAN RANWAL RENJA 2025 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN DALAM FORUM GABUNGAN PERANGKAT DAERAH
- BIMTEK PERBENIHAN PADI DAN JAGUNG DARI BSIP DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL