Emas Hitam Dari Klayar Poktan Ngudi Makmur Dusun Klayar Panen Melon Dan Cabe Tembus 500 Juta

Minggu, 29 November 2020

Administrator1

Informasi

Dibaca: 1452 kali

NGLIPAR (Selasa, 24/11/2020). Dusun Klayar terletak disebelah Timur Kapanewon Nglipar, masuk kalurahan Kedungpoh, Nglipar. Lokasi yang terpisah dari perkampungan sekitar dikelilingi sungai Klayar  dan hutan Mengger tidak menyurutkan para petani untuk tetap bersemangat budidaya pertanian. Khoirudin atau dipanggil Kirun (46) ketua poktan Ngudi Makmur bersama anggotanya telah sekitar dua tahunan mengusahakan tanaman hortikultura melon, semangka dan cabe dan berhasil menengguk keuntungan lumayan besar.

Disaat tempat lain sibuk mempersiapkan tanam padi karena memang musimnya, poktan Ngudi Makmur menyisakan beberapa lahannya tetap mengusahakan melon dan cabe saat musim hujan ini, didampingi Mustofa (47) petani andalan melon Kulon Progo.

Selasa ( 24/11/2020) Poktan Ngudi Makmur dusun Klayar mengundang DPP panen melon dan cabe. Hadir pada kesempatan tersebut Kepala DPP Ir.Bambang Wisnu Broto beserta jajaran, Lurah Kalurahan Kedungpoh, Kepala Dusun Klayar, Poktan Ngudi Makmur dan anggota, serta para penyuluh pertanian BPP Nglipar. Kepala DPP bersama peserta yang hadir melaksanakan panen bersama melon dan cabe.

Acara panen dilanjutkan temu wicara. Mustofa mitra poktan Ngudi Makmur menyampaikan laporan bahwa lahan yang diusahakan untuk melon seluas 1 hektar. Seluruhnya ditanami melon dan akan panen diperkirakan menghasilkan 30 ton melon dengan harga saat ini Rp 10.000,- per kilogram sehingga bisa meraup hasil kurang lebih Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah). Sistem budidaya yang dipergunakan adalah tanam melon tanpa lanjaran dengan buah yang dihasilkan per tanaman 3 buah, dengan per buah sekitar 2 kilogram. Sistem tanpa lanjaran dikerjakan karena melon bisa berbuah 3, sedang jika dengan lanjaran hanya menghasilkan satu buah saja seperti di Sragen atau Sukoharjo. Dengan jumlah 3 buah per pohon jika ada kerusakan satu buah masih mensisakan 2 buah jelasnya. Mengenai pemasaran sudah terjalin pasar sehingga seberapapun hasil akan terserap pasar. Meski hujan deras melon tempatnya tidak rugi. Mengenai pupuk untuk produksi dirinya tidak tergantung pada pupuk bersubsidi, dikarenakan lebih memilih ke pupuk tunggal phospat dan KCl, juga lebih efesien Salam takaran, dan terbukti melon terasa manis meski musim hujan.

Selanjutnya cabai yang ditanam dan akan  panen merupakan cabai rawit dengan populasi 10.000 batang. Umur panen selama 50 kali panen dengan total 1 pohon menghasilkan 1 kilogram cabai,sehingga sampai selesai panen diperkirakan menghasilkan 10 ton jika satu kilo dihargai Rp. 20.000,- akan menghasilkan  Rp.200.000.000,- . Dengan hasil yang menggiurkan tanah di Klayar ibarat emas hitam baginya dan seluruh petani Klayar karena dekat sumber air dan tanahnya tidak terlalu mengikat air.

Kepala DPP Ir. Bambang Wisnu Broto setuju bahwa tanah di Klayar adalah emas hitam, dirinya mendorong poktan terus mengembangkan usahanya karena terbukti sangat meningkatkan pendapatan petani. Dirinya berharap mitra poktan masih terus mau menularkan ilmunya melatih para petani di Klayar dan sekitar utamanya Kapanewon Nglipar untuk meningkatkan ekonomi petani lewat komoditas horti yang menguntungkan dan bernilai ekonomi tinggi. Dinas akan terus mensuport usaha para petani dan poktan untuk maju.—(RY)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

956152

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 956152
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID