DPP Ikuti Gerakan Tanam Seribu Bambu Bersama DLHK DIY dan Poktan Hutan Tunas Lestari Ngepoh Semin

Kamis, 03 Desember 2020

Administrator1

Informasi

Dibaca: 1448 kali

SEMIN (Rabu,2/12/2020). Bambu ( Bambusa sp) merupakan tanaman serbaguna mempunyai fungsi disetiap tahap kehidupan masyarakat Jawa atau Indonesia umumnya sejak dulu kala, mulai lahir sampai akhir. Saat bayi lahir untuk memotong tali pusar masyarakat tempo dulu menggunakan bilah bambu, anak sunat juga menggunakan bilah bambu, juga saat membangun rumah dan lain lain. Selain itu rebung bambu merupakan makanan khas masyarakat pedesaan. Bahkan bambu juga menginspirasi filosofi kehidupan masyarakat dengan sifat yang lentur namun sangat kuat. Juga ada kosa kata bambu adalah sama dengan Deling yang berakronim kendel lan eling (berani tapi tetap ingat). Oleh karena itu bambu perlu dilestarikan keberadaannya dan fungsi fungsi didalamnya termasuk untuk konservasi air DAS (daerah aliran sungai) dan penanggulangan longsor, demikian sambutan Ir. Bambang Wisnu Broto Kepala DPP Gunungkidul saat ikut menghadiri gerakan tanam seribu bambu di poktan hutan Tunas Lestari dusun Ngepoh Kalurahan Semin, Kapanewon Semin pada Rabu (2 Desember 2020).

Hadir dalam acara gerakan tanam seribu bambu Plt Kepala  Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup DI Yogyakarta Ir.Hananto, Kepala DPP Gunungkidul Ir.Bambang Wisnu Broto, Panewu Semin Drs.Witanto,MSi., Lurah Semin Tri Sunarto, poktan hutan Tunas Lestari dan para anggota. Gerakan tanam bambu dilaksanakan di sepanjang bantaran sungai sekitar air terjun Ngelo. Jenis bambu yang ditanam adalah bambu Wuluh. Setelah gertam bambu dilanjutkan temu wicara.

Lurah Semin Tri Sunarto menjelaskan bahwa potensi bambu Wuluh untuk bahan baku industri kerajinan rumah tangga di Ngepoh sangatlah luar biasa, produk kerajinan bambu dari Ngepoh Semin telah menyebar ke luar DIY bahkan sampai ekspor ke luar negeri terutama negara negara Eropa. Kerajinan bambu Ngepoh merupakan mata pencaharian atau sumber pendapatan masyarakat Ngepoh, karena hampir semua rumah tangga di Ngepoh membuat kerajinan bambu. Sehingga dirinya berharap dukungan semua pihak untuk mengembangkan bambu Wuluh di Ngepoh, selain itu di Ngepoh juga ada air terjun Ngelo yang cukup indah, dan butuh pengembangan selanjutnya agar dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Zone Utara.

Ahmat Jujur Ketua Poktan Hutan Tunas Lestari melaporkan bahwa kebutuhan bahan baku bambu wuluh di Ngepoh masih sangatlah kurang, bahan baku bambu dari  Ngepoh hanya memenuhi 30% kebutuhan bambu kerajinan, selebihnya 70% bahan baku bambu wuluh didatangkan dari Klaten, Boyolali, Jawa Timur dengan harga Rp. 20 juta satu truk. Jika mengandalkan panen dari pertanaman bambu masyarakat hanya satu tahun sekali, sedangkan kebutuhan bahan baku setiap saat. Ekspor kerajinan bambu ke Eropa sudah berjalan hampir 15 tahun. Masyarakat menyiapkan lahan 30 ha untuk pengembangan bambu wuluh. Tahap pertama memintakan bantuan bibit 1.000 batang bambu wuluh untuk 5 ha ke DLHK DIY, dan sudah direalisasikan saat ini.

Ir. Hananto dalam sambutannya berharap gerakan tanam seribu bambu di Ngepoh bisa memberikan dampak multiplayer efek yang meningkatkan perekonomian local ditengah pandemic covid 19, perlu dukungan berbagai OPD baik Pariwisata maupun Perindustrian untuk Bersama sama mengembangkan industry dan wisata di Ngepoh. Dirinya tidak mengira di lokasi gertam terdapat tempat destinasi yang elok berupa air terjun Ngelo yang perlu didukung untuk lebih maju.

Dalam penutup perbincangan Ir. Bambang Wisnu Broto berharap kepada PEMDA agar di Ngepoh bisa berkembang menjadi KAMPUNG BAMBU dengan kolaborasi antara industri kerajinan, kehutanan, pariwisata dan pertanian untuk menjadikan destinasi wisata terpadu di Zone Utara. DPP juga telah memberikan bantuan Kelengkeng 500 batang pada tahun 2019, serta 400 batang di 2020 untuk mendukung hal tersebut.—(RY)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

935635

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 935635
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID