Rumah Burung Walet Peluang Bisnis Yang Menjanjikan Di Kabupaten Gunungkidul

Seperti kita ketahui bersama manfaat sarang burung wallet sudah tidak perlu diragukan lagi, hal ini yang menjadikan sarang burung wallet menjadi salah satu komoditas yang diperhitungkan di Indonesia. Permintaan ekspor sarang burung wallet ke berbagai negara seperti Cina, Benua Amerika dan Eropa juga semakin meningkat. Oleh sebab itu maka pemerintah akan semakin mendorong berkembangnya petani rumahan yang membudidayakan burung wallet untuk diambil sarangnnya. Walaupun modal awal yang dibutuhkan lumayan besar, serta jangka waktu untuk menuai hasil cukup lama, akan tetapi hasil dari beternak burung Walet sangat menjanjikan.

            Sebelumnya pengelolaan dan pembinaan peternak walet belum menjadi kewenangan kementrian Pertanian, namun berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 104/KPTS/HK.140/M/2/2020 tentang Komoditas Binaan Kementrian Pertanian dibawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, sarang burung wallet termasuk produk turunan dan olahan yang pembinaannya dibawah  Kementrian pertanian. Untuk persyaratan ekspor sarang burung walet juga memerlukan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) level 1 agar bisa diterima oleh negara tujuan.

            Rumah burung wallet dibangun didaerah yang jauh dari kebisingan. Diperlukan suhu disarang tersebut sekitar 24-26 derajat celcius, dengan kelembapan udara 80-95 persen. Peternak wallet bisa mengundang walet dengan menggunakan bunti-bunyian menyerupai suara burung wallet, tujuannya agar burung wallet menandai wilayah tersebut sebagai habitat asli mereka. Pakan burung Walet antara lain rayap, kumbang, semut dan serangga bersayap lainnya.

            Di kabupaten Gunungkidul terdapat beberapa rumah burung walet, salah satunya rumah burung walet milik Al- Fazza group. Rumah burung walet tersebut beralamat di Tegalsari, Siraman, Kapanewon Wonosari, berupa bangunan bertingkat 2,5 dengan ukuran 10x12 meter. Rumah walet tersebut dibangun pada tahun 2015, menghabiskan biaya total Rp. 560.000.000,00 Omzet penghasilan saat ini adalah 1,14 milyar pertahun.

            Pada hari Rabu 19 Mei 2021 Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian, drh. Syamsul Ma’arif, M.Sc bersama dengan Kepala Dinas Pertanian dan pangan Kabupaten Gunungkidul Ir. Bambang Wisnu Broto berkenan meninjau lokasi rumah burung walet milik Al- Fazza group berkaitan dengan pembinaan dalam rangka penerbitan nomor control veteriner (NKV) karena Al- Fazza berencana untuk mengekspor produk sarang burung walet tersebut.

            Banyak masukan dan saran yang disampaikan oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, tentang pemenuhan syarat-syarat penerbitan NKV, pengenalan ilmu beternak walet kepada masyarakat, dan pada intinya mendukung usaha masyarakat agar produk ternaknya bisa menembus pasar dunia.—(Drh.R)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

961226

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 961226
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID