Bantuan Mesin Perajang Tembakau Untuk Kelompok Tembakau Rasa Di Pampang Paliyan Dan Soka I, Wareng Wonosari

Mengolah hasil tembakau tidaklah semudah dan sesederhana seperti hasil panen tanaman lain seperti padi, jagung ataupun sayuran lainnya. Diperlukan waktu panjang, ketelatenan dan juga kesabaran. Berikut beberapa langkah dari petani dan penggarap  sebelum mereka bisa meraup untung dari hasil panen tahunan tembakau ini. Memanen daun tembakau tidaklah mudah, haruslah bertahap dari daun paling bawah hingga daun paling atas, dan itu memakan waktu yang tidak sebentar. Dari memanen daun pertama sampai daun terakhir dibutuhkan waktu antara 4 sampai dengan 5 bulan. Karena dalam satu batang pohon, daun tembakau dibagi dalam beberapa grade atau tingkatan. Tiap tingkatan itu menandakan kualitas daun (petani tembakau menyebut totol) dan biasanya itu terlihat dari warna dan terasa dari aromanya. Untuk aroma memang hanya orang tertentu saja yang bisa menentukan apakah aromanya cukup atau kurang. Dan semakin ke atas, kualitas daun akan semakin tinggi dan hargapun semakin mahal.

Tahun 2019 Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul melalui Kegiatan di Seksi pengolahan bidang PPHP mengalokasikan anggaran hibah mesin perajang tembakau untuk kelompok Tembakau Rasa di Dusun Pampang Paliyan dan Kelompok Tembakau Rasa Soka I, Wareng, Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Dalam sambutanya  Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Ir. Astuti Adiati, MSi menyampaikan bahwa petani merupakan tulang punggung perekonomian di Kabupaten Gunungkidul karena 30 % perekonomian ditopang oleh sektor pertanian, sehingga bapak dan ibu petani merupakan aset bangsa yang harus tetap didampingi, dibimbing dan diberi fasilitas dalam meningkatkan produksi hasil pertanian. Dengan diserahkanya mesin perajang tembakau diharapkan akan bisa lebih efisien waktu, biaya dan sekaligus meningkatkan kualitas tembakau yang dihasilkan serta akan berdampak pada peningkatan pendapatan petani di kabupaten Gunungkidul. Beliau menekankan bahwa mesin perajang tembakau diharapkan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin sesuai dengan yang diharapkan oleh kelompok serta berkewajiban merawat mesin tersebut.

Kecamatan Wonosari dan Paliyan memiliki luas tanam tembakau kurang lebih 85 ha yang terbagi di beberapa kelompok tembakau di dua kecamatan tersebut, hasil produksi tembakau bisa mencapai 0,8 ton/ha sehingga total produksi mencapai 68 ton/ tahun.--STW

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

966491

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 966491
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID