KWT Bina Mulia Gesing Purwodadi Tepus Kembangkan Tanaman Jali

TEPUS (Rabu,10/06/2020). Pertanian di Gunungkidul masih menjanjikan peluang banyak, karena luas lahan rata rata yang dimiliki petani masih lebih luas dibanding petani daerah lain di DIY, selain itu para petani mesti kreatif mengembangkan hal hal baru dalam usaha taninya. Seperti halnya Ibu Sundari ketua KWT Bina Mulia, Gesing, Purwadadi, Tepus. Perkenalannya dengan Sigit Wahyudi, STP. purnatugas PPL Tepus membawa hal baru yaitu benih Jali untuk dikembangkan di KWT nya. Dengan Sebagian lahan miliknya seluas 2000 m2 dia menanam jali.

Jali (Coix lacryma-jobi L.), merupakan tanaman biji bijian (serealia) tropika dari suku padi-padian atau Poacea (Gramineae). Merupakan tanaman rumpun setahun, berasal dari Asia Timur dan Malaysia namun sekarang sudah tersebar di seluruh dunia. Beberapa varietas mempunyai biji yang dapat dimakan menjadi sumber karbohidrat dan obat. Bulir Jali yang masak terbungkus  cangkang yang keras, berwujud oval dan warna putih.

Biji jali mempunyai kandungan kimia asam amino, coixol, coixenolide, lan coicin. Bijinya juga berasa manis dan tawar sebagai antiradhang, peluruh kemih, dan penyerapan, juga bisa untuk obat rematik seperti sakit otot, sakit tulang, encok, radang usus, dan tumor saluran pencernaan. Nama lain Jali adalah Jali-jali, Hanjali .[Wikipedia].

Saat ini jali milik KWT Bina Mulia telah dipanen, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP)  bersama Bidang Pengolahan Hasil pertanian  menyambangi kegiatan pasca panen jali di KWT Bina Mulia. Kepala DPP Ir. Bambang Wisnu Broto sangat mengapresiasi upaya Ibu Sundari yang bisa membuat terobosan penambahan pendapatan petani dengan menanam jali. Berdasar pengalaman Pameran Hari Pangan Sedunia di Kendari tahun 2019 dimana juga dipamerkan beberapa produk petani, produk dari jali baru ada di Stand Pertanian Jawa Barat, semoga Kabupaten Gunungkidul terus berpacu tidak tertinggal daerah lain.

Sundari Ketua KWT Bina Mulia menyatakan dari lahan 2000 m2 didapat hasil biji jali kering 500 kg dan setelah disosoh menjadi beras jali didapat 200 kg. Harga beras jali dipasarkan Rp.40.000,-/kg. sehingga harapannya total pendapatan dari tanam jali 2000m2 didapat Rp. 8.000.000,-. Beberapa sudah ada pesanan termasuk dari Dinas.—(RY)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

964724

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 964724
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID