Panen Perdana DOC (Day Old Chicken) PT. WMU, DPP Terbitkan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan)

Senin, 05 Oktober 2020

Administrator1

Informasi

Dibaca: 1473 kali

SEMANU (Jumat, 2/10/2020). Bertempat di Hatchery PT Widodo Makmur Unggas (WMU) dilaksanakan panen perdana DOC (Day Old Chicken/anak ayam). Dinas Pertanian dan Pangan selaku pelaksana pembinaan kesehatan hewan di Kabupaten Gunungkidul berkesempatan melakukan peninjauan panen perdana DOC di PT. WMU.

Hadir pada kesempatan tersebut Ir. Bambang Wisnu Broto Kepala DPP didampingi  drh.Retno Widyastuti Kasie Kesmavet. Rombongan diterima Manajer Produksi Hatchery PT. WMU, Mohtar. Selanjutnya rombongan melaksanakan peninjauan keseluruh bagian Hatchery meninjau proses penetasan telur hingga jadi DOC, namun sebelum masuk ke lokasi produksi semua personil  telah dilakukan sterilisasi dengan mandi dan memakai baju khusus serta didisinfektan sesuai protokol yang ada dalam perusahaan tersebut.

Peninjauan dilaksanakan mulai dari ruang Holding Egg (ruang penyimpanan telur sebelum di tetaskan), Ruang Setter (ruang pengeram), Ruang Hatcher (ruang penetas), hingga ruang DOC.

Mohtar menjelaskan telur yang ditetaskan berasal dari produksi telur di Breeding Farm PT WMU di Tonggor, Pacarejo Semanu dan ditempatkan di Terminal Room. Untuk menghasilkan DOC yang berkualitas, diadakan seleksi telur secara  ketat yang dilakukan bertahap agar diperoleh keseragaman produksi yang berkualitas, dimulai dari grade, umur indukan, berat telur, proses penetasan. Keseragaman kualitas telur tetas juga mempengaruhi kinerja mesin. Telur dengan berat dan ukuran sama akan memudahan setting dan kontrol yang berimbas pada produksi panas dari mesin tetas akan lebih merata dan stabil. Jika berat telur tetasnya tidak sesuai standar maka pihak hatchery dapat memutuskan telur tersebut tidak ikut ditetaskan.

Namun jika merujuk pada Standar Nasional Indonesia (SNI) maka berat DOC FS minimal 37 gram atau 65% dari berat telur tetas. Sebelum menjadi DOC, telur tetas sudah mengalami beberapa kali sanitasi dan fumigasi mulai dari seleksi di kandang hingga selama proses penetasan. Fungsinya adalah membunuh bibit penyakit dan mencegah tumbuhnya jamur pathogen.

Dari Terminal Room dipindahkan ke ruang Holding Egg. Egg-Holding Room, merupakan tempat untuk telur-telur yang tidak langsung dimasukkan ke setter sambil menunggu terpenuhinya jumlah telur yang diinginkan atau jadwal waktu yang ditetapkan. Telur disimpan didalam rak dan diberi tanggal. Lama penyimpanan tidak lebih dari 7 hari dengan suhu ruang harus dipertahankan 18,3 0C dengan Rh 70-80%.

Ruang Pre-heating, merupakan ruang dengan suhu 27 0C yang digunakan untuk penyimpanan telur selama 6 jam sebelum dimasukkan kedalam setter. Hal ini untuk mencegah turunnya suhu setter terlalu lama yang dapat membuat telur yang lebih dulu di setter gagal menetas.

Setelah dari ruang Holding Egg telur dikirim ke ruang penetasan, pada ruang mesin penetas, diletakkan mesin setter dan heatcher yang berpasangan. Suhu optimum untuk ruang ini adalah 22 0C dengan Rh 50-60%. Untuk kapasitas 1.000 telur tetas, kecepatan aliran udara pada ruang setter (inkubator) sebaiknya 57 m3/jam, sedangkan pada ruang hatcher 370 m3/jam. Mesin penetas yang digunakan telah modern sehingga bisa melihat proses perkembangan embrio dalam telur seperti USG. Dan setelah menetas DOC dikirim ke ruang DOC.

Di Ruang DOC kemudian dimulailah proses pemisahan jenis kelamin atau sexing, disini harus dilakukan oleh para profesional karena melihat jenis kelamin doc dengan mata telanjang bukanlah hal yang mudah.

Kemudian setelah lolos proses sexing, dilakukanlah vaksinasi secara suntik, dan disinfektan secara  hirup kemudian baru dimasukkan ke dalam box dengan jumlah 102 ekor perboxnya. Setelah selesai semua, DOC pun siap dikirim ke pelanggan.

 

Kepala DPP,  Ir. Bambang Wisnu Broto menjelaskan bahwa proses penetasan telur hingga menjadi DOC siap kirim di PT WMU dilaksanakan secara modern dan steril serta telah dilakukan vaksinasi sehingga DOC yang dihasilkan bebas penyakit. Oleh karena itu setelah menyaksikan panen perdana DOC di PT WMU pihaknya mengeluarkan SKKH  tahap pertama untuk 100.000 DOC. Rencananya setiap bulannya akan dilaksanakan pemeriksaan SKKH 1.200.000 DOC sesuai volume produksi PT WMU. Keuntungan dari Pemkab Gunungkidul adalah mendapatkan PAD ( Pendapatan Asli Daerah) dengan target Rp.12.000.000,- ( dua belas juta rupiah) per bulannya yang akan disetorkan ke Kas Daerah—(RY)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

984465

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 984465
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID