Pisang Mas Kirana Berhasil Tingkatkan Pendapatan Petani Garotan

SEMIN (Rabu, 3 Maret 2021). Pisang Mas Kirana sangat digemari untuk dikonsumsi segar karena ukurannya yang kecil sampai sedang, sekitar 10 cm. Bahkan, pisang ini menjadi pilihan utama bagi para pengusaha catering atau restoran. Selain karena ukurannya yang sesuai dengan selera konsumen, warna kulit buahnya kuning cerah, rasa daging buahnya manis, segar dan teksturnya lembut. Awalnya hanyalah pisang mas biasa. Hingga akhirnya pada tahun 2005, varietas pisang mas asli dari Lumajang ini ditetapkan sebagai varietas unggul nasional berdasarkan SK Mentan 516/2005. Sejak saat itu, namanya populer dengan sebutan Pisang Mas Kirana. Jenis pisang Mas Kirana dapat berproduksi optimal di ketinggian tempat antara 475-600 mdpl.Pisang mas kirana berbentuk panjang bulat (gilig) sekitar 9 sentimeter dengan warna kulit kuning. Jika sistem tanamnya monokultur, jarak tanam yang baik 5 m x 3 m. Umur sejak tanam sampai panen rata–rata 7 bulan. Dari munculnya bunga (ontong) sampai petik panen adalah 36–42 hari tergantung ketinggian tempat dan kesuburan tanah.

Saat ini pisang mas kirana bisa tumbuh dengan baik di Kalurahan Bendung, khususnya dusun Garotan. Yasri pendamping KWT Ngudi Mulyo Garotan Bendung Semin menjelaskan kepada Tim Evaluasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DI Yogyakarta pada Rabu (3/3/2021) di balai dusun Garotan, bahwasanya pisang kirana awalnya didapat dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2019 sebanyak 2000 batang dan telah ditanam semuanya  serta berhasil tumbuh dengan baik. Panen hasil pisang mas Kirana tidak ada kendala karena serapan pasar sangat tinggi. Satu tundun berisi sampai 5 sisir terjual dengan harga Rp 35.000,- sedangkan jika dijual sisiran maka anggota KWT akan menjual Rp 10.000,- satu sisir, sehingga keuntungannya lebih banyak. Dengan populasi yang ada 2000 batang paling tidak KWT Ngudi Mulyo Garotan awalnya bisa panen 2000 tundun setahun dengan tambahan pendapatan Rp 70.000.000,- Sedangkan apabila telah dewasa satu pohon pisang kirana bisa menjadi rumpun sampai 13 batang, namun agar bisa berproduksi optimal disisakan menjadi 3 batang sehingga nantinya bisa berproduksi sampai 6.000 tundun setahun. Bahkan KWT Ngudi Mulyo  Garotan telah membagi bibit pisang ke poktan lain di wilayah Semin, demikian jelas Yasri.

Ir.Syam Arijanti,MAP. Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DI Yogyakarta sangat mengapresiasi perkembangan usaha tani para petani di Bendung Semin khususnya KWT Ngudi Mulyo Garotan, dirinya berharap jika ada lahan yang kosong atau lahan tidur agar diupayakan untuk budidaya tanaman yang menguntungkan baik komoditas pangan maupun hortikultura. Jika ada permasalahan pertanian yang dijumpai agar bisa disampaikan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DI Yogyakarta untuk diupayakan tindak lanjutnya.

Ir. Bambang Wisnu Broto Ka DPP Gunungkidul berharap kedepannya daerah Kecamatan Semin bisa menjadi salah satu sentra Tanaman Pisang di Kabupaten Gunungkidul. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan juga berpesan agar KWT Ngudi Mulyo Garotan terus berkarya ikut memajukan Kapanewon Semin, serta tetap semangat dalam berusaha tani yang maju, mandiri, dan modern.—(RY)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

1078507

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 1078507
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID