Terhindar Kekeringan Gapoktan Mertani Kampung Ngawen Panen Padi Hibrida Musim Tanam Kedua Hasilkan 11,6 Ton GKP Per Ha

NGAWEN(Kamis,3/06/2021). Bertempat di bulak sawah dusun Candi, Kampung, Ngawen pada Kamis (3/06/2021) dilangsungkan panen raya padi yang dihadiri Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta Ir.Syam Arjanti, MAP. (Wakil Kepala DPKP DIY), Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Ir.Bambang Wisnu Broto, Panewu Ngawen, Kapolsek Ngawen, Babinsa dan Babin Kamtibmas Kalurahan Kampung, para PPL BPP Ngawen, Poktan Dadi Makmur Candi dan Gapoktan Kampung Ngawen.

Sukirno Ketua Gapoktan Mertani Kampung Ngawen, melaporkan hamparan sawah di dusun Candi seluas 30 hektar, dan sekitar 17 hektar ditanami padi hibrida dengan varietas Mapan 05 dan Supadi 56. Ubinan panen menunjukkan hasil 7,26 kg gabah kering panen setara 11,6 ton GKP atau 9,4 ton GKG per hektarnya. Jika dihargai harga gabah Rp 4.200 per kilogram maka dihasilkan pendapatan kotor sekitar Rp 39.480.000,- ( Tiga puluh sembilan juta empat ratus delapan puluh ribu rupiah) per hektarnya, jikalau 17 hektar menghasilkan pendapatan kotor Rp 671.160.000,- bagi masyarakat dusun Candi. Kegiatan penanaman padi hibrida merupakan salah satu kegiatan pengembangan Pertanian Keluarga (PK) atau Family Farming. Pertanian Keluarga (PK) atau Family Farming adalah pengembangan usaha agribisnis pertanian skala keluarga. Pada tahun 2020 Gapoktan Mertani mendapat kegiatan Pertanian Keluarga berupa bantuan permodalan dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah) yang dapat diakses oleh para anggota untuk permodalan usaha agribisnis skala keluarga. Usaha yang telah dilakukan oleh para anggota peminjam modal pertanian keluarga antara lain untuk usaha budidaya melon, pengembangan bebek petelur, pengembangan kambing, usaha pengembangan kacang tanah dan jagung hibrida. Pada tahun 2020 salah satu anggota peminjam modal untuk pengembangan melon menanam 3.000 batang menghasilkan 9 ton dengan harga Rp.8.000,- dengan pendapatan kotor Rp.72.000.000,- (Tujuh puluh dua juta rupiah). Setelah panen padi musim tanam kedua ini, salah satu petani pelaku usaha pertanian keluarga akan kembali menanam melon. Demikian Sukirno Ketua Gapoktan Mertani melaporkan kegiatan panen raya padi di Kampung Ngawen dan pelaksanaan kegiatan Pertanian Keluarga (PK).

Kepala DPP Ir. Bambang Wisnu Broto dalam sambutannya menanggapi laporan Gapoktan Mertani menyampaikan apresiasi atas capaian hasil produksi padi di musim tanam kedua di Kampung Ngawen dengan menggunakan padi hibrida Supadi 56 menghasilkan 11,6 ton GKP per hektarnya. Dinas bersyukur pada bulan Mei 2021 masih ada hujan dengan rata rata 2 hari hujan dan jumlah curah hujan rata-rata 16,2 mm yang memnbantu hingga bisa panen. Dirinya juga berpesan kepada para petani untuk selalu melaksanakan budidaya tanaman yang baik agar bisa berproduksi optimal, selain itu sesuai filosofi Lumbung Mataraman di DI Yogyakarta agar para petani memegang filosofi “ Makan apa yang ditanam dan menanam apa yang dimakan” untuk menjaga Ketahanan Pangan di Gunungkidul. Selanjutnya kegiatan Pertanian Keluarga agar dapat lestari dan berkembang sehingga dapat diakses lebih banyak rumah tangga tani untuk usahatani keluarga.--RY

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

962206

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 962206
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID