SEHARI BERSAMA DIREKTUR JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN DI GUNUNGKIDUL

 

Selasa, 31 Mei 2022, Direktur Jenderal Hortikultura Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc beserta Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ir. Tommy Nugraha, MM, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Ir.Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc, dan Direktur Buah dan Florikultura, Dr. Liferdi, SP.M.Si dengan didampingi oleh Bupati Gunungkidul, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian DIY, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY serta Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul melakukan kunjungan kerja ke 3 (tiga) lokasi di Patuk, Wonosari dan Tanjungsari.
Dalam kunjungan pertama di Nglanggeran Patuk, Dirjen Hortikultura beserta tim meninjau Kampung Durian di Kelompok Tani Mugo Dadi Nglanggeran Wetan sekaligus melakukan penyerahan secara simbolis bantuan saprodi dalam rangka program intensifikasi komoditas durian dilanjutkan dengan pemupukan dan panen durian. Bantuan saprodi yang diterima kelompok berupa pupuk organik 43,5 ton, dolomit 3.000 kg, NPK 600 kg, Trichoderma 600 kg. Pada saat sarasehan di Taman Teknologi Pertanian, Dirjen Horti menyampaikan bahwa potensi pengembangan bibit lokal durian masih sangat terbuka, mengingat keanekaragaman genetik durian yang masih sangat banyak di Indonesia. Dirjen Horti juga berpesan pada kelompok untuk terus melakukan perawatan pada durian.
Kunjungan selanjutnya diteruskan di Kelompok Tani Guyub, Karangrejek, Wonosari. Dalam rangka mendukung pengembangan Kampung Hortikultura, pemerintah memberikan stimulan kepada Kelompok Tani berupa benih bawang merah 10 ton beserta pupuk NPK 2,5 ton, dolomit 800 kg dan pupuk organik 21,5 ton. Ketua Kelompok Tani Guyub, Supardiyono menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan yang diberikan, mengingat harga benih saat ini yang cukup tinggi, sehingga hal ini menjadi suatu keberkahan bagi petani di Karangrejek. Pengembangan bawang merah seluas 10 ha dilaksanakan oleh 3 kelompok tani, yaitu KT. Guyub (5 hektar), KT. Handayani (2 hektar), dan KT. Sumber Mulyo (3 hektar). Direktur Jenderal Hortikultura dalam sambutannya menyampaikan bahwa Gunungkidul memiliki potensi untuk pengembangan komoditas bawang merah. Daerah yang dulu terkenal dengan kekeringan dan sekarang ketersediaan air sudah tidak lagi menjadi kendala. Harapannya, Gunungkidul khususnya Karangrejek sebagai kampung hortikultura dapat meningkatkan produksi bawang merah dan kesejahteraan petani meningkat melalui usaha tani bawang merah ini.
Dirjen Horti beserta tim menutup kunjungannya di Kelompok Tani Tukul Pambudi, Watubelah Kemadang Tanjungsari. Secara simbolis dilakukan penyerahan bantuan sarana pasca panen dan sarana pengolahan bawang merah sejumlah 400 juta yang diwujudkan dalam bentuk alat. Kelompok menerima sarana pasca panen berupa kendaraan roda tiga (1 unit), angkong (6 unit) dan plastik sungkup (10 roll). Sedangkan alat pengolahan pasca panen yang diterima kelompok berupa mesin perajang bawang merah 5 unit, mesin pengupas bawang merah 2 unit dan spinner 1 unit. Prihasto Setyanto dalam sambutannya mengupas tentang penumbuhan UMKM khususnya hortikultura di wilayah pantai selatan integrasi antara pertanian dan pariwisata. Acara ditutup dengan pelepasan Tim Dirjen Hortikultura Kementan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul.

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

1014650

Pengunjung Hari ini :
Total pengunjung : 1014650
Hits hari ini :
Total Hits :
Pengunjung Online :

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Pertanian?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID