Berita

Pengawasan Dan Pemeriksaan Ante Mortem Pada Hewan Qurban Oleh Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Gunungkidul

Senin, 12 Agustus 2019

Untuk memperoleh daging qurban yang sehat dan syar’I perlu di lakukan serangkaian pemeriksaan dan pengawasan kesehatan hewan qurban sebelum disembelih atau pemeriksaan ante mortem. Pemeriksaan ante mortem adalah pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih yang bertujuan agar daging yang diperoleh adalah daging yang benar benar sehat dan berkualitas. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 114/permentan/PD.410/9/2014 Tentang Pemotongaan hewan Qurban, daging yang berasal dari pemotongan hewan qurban perlu dijamin keamanan, kesehatan, keutuhan, dan kehalalannya. Oleh sebab itu hewan qurban yang dijual dan yang akan dipotong harus memenuhi persyaratan syariat Islam, administrasi, dan teknis. Persyaratan teknis harus dinyatakan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan hewan yang dilakukan oleh dokter hewan atau paramedik veteriner di bawah pengawasan dokter hewan berwenang. Penanganan hewan qurban juga harus memenuhi persyaratan tentang alat angkut, tempat penjualan, tempat pemotongan dan fasilitas pemotongan.

Pemeriksaan ante mortem dilakukan pada setiap hewan di tempat penampungan sementara. Syarat kandang penampungan adalah bersih, kering, terang, serta terhindar dari panas matahari dan hujan. Prosedur pemeriksaan ante mortem adalah maksimal dilakukan 24 jam sebelum ternak dipotong, jika melebihi waktu tersebut maka dilakukan pemeriksaan ante mortem ulang.

Hewan harus diistirahatkan minimal 12 jam sebelum dipotong untuk memulihkan kadar glikogen ternak dan mengurangi stress karena hewan bisa mengalami kelelahan dan stress setelah diangkut dari peternak atau pasar hewan. Pemeriksaan ante mortem dilakukan dengan mengamati gejala klinis dan patognomonik melalui :

Pengamatan (inspeksi) terhadap sikap dan kondisi hewan saat berdiri/bergerak, Pengamatan dengan cermat dan seksama terhadap lubang lubang kumlah.
Pengamatan terhadap lubang lubang kumlah, kelenjar getah bening, kondisi selaput mata dan cermin hidung
Pemeriksaan suhu tubuh dengan menggunakan thermometer
Pemeriksaan kebuntingan dengan eksplorasi rektal untuk mengantisipasi kemungkinan adanya sapi bunting jika hewan qurban berjenis kelamin betina
Memperkirakan umur ternak dengan melihat jumlah gigi permanen

Hasil pemeriksaan ante mortem dapat berupa keputusan :

Hewan sehat dan layak dipotong
Hewan ditolak untuk di potong

Menjelang hari raya Idul Adha 1440 H, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul melakukan kegiatan pemeriksaan ante mortem di tempat penampungan dan masjid masjid yang akan menjadi tempat pemotongan hewan qurban. Pemeriksaan ante mortem dilaksanakan pada hari Jum’at /9 Agustus 2019 dan Sabtu 10 Agustus 2019. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Ir Bambang Wisnu Broto memimpin kegiatan pemeriksaan ante mortem di beberapa tempat penampunngan dan rencana titik pemotongan hewan qurban. Pemeriksaan ante mortem pertama dilaksanakan di Desa Karangasem Kecamatan Paliyan. Pemeriksaan selanjutnya dilaksanakan di Masjid Al muttaqin Semanu yang telah menampung sebanyak 5 ekor sapi. Pemeriksaan ante mortem selanjutnya pada sapi bantuan Presiden RI yang akan dipotong di Masjid Nurma’unah Watugilang Karangasem Paliyan. Dari hasil pemeriksaan ante mortem diperoleh hasil bahwa ternak ternak yang diperiksa tersebut sehat dan layak untuk dipotong. Pemeriksaan ante mortem ini menjadi ketugasan Tim pengawas pemotongan hewan qurban sesuai Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan nomor 101/KPTS/2019. Diharapkan pemeriksaan ini dapat dilaksanakan pada semua ternak yang akan dijadikan hewan qurban pada hari raya Idhul adha 1440 H sehingga nantinya dapat diperoleh daging qurban yang sehat dan syar’i.--NT