Berita

Perkembangan Harga Komoditas Pertanian Tingkat Produsen Kabupaten Gunungkidul Bulan Agustus 2019

Kamis, 12 September 2019

Harga pangan merupakan salah satu indikator strategis untuk mengetahui status ketahanan pangan masyarakat. Keterjangkauan masyarakat terhadap pangan, ditentukan oleh tingkat produksi pangan yang dihasilkan dan harga sarana produksi dan biaya usahatani. Pentingnya informasi harga pangan di tingkat produsen, disamping melindungi konsumen tetapi juga agar tetap memperhatikan pendapatan produsen (petani).

Perkembangan harga pangan tingkat produsen di Kabupaten Gunungkidul bulan Agustus dibanding bulan Juli 2019 mengalami perubahan harga yang relatif stabil dengan besaran koefisien variasi antara 0,02% - 15,65%. Secara umum harga gabah kering giling (GKG) dan kedelai di tingkat produsen/petani relatif stabil, GKG dan kedelai mengalami sedikit penurunan masing-masing sebesar 0,04% dan 0,03%, harga jagung pipil kering mengalami sedikit kenaikan sebesar 1,42%. Komoditas hortikultura yaitu cabe keriting merah dan cabe rawit merah mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 5,10% dan 19,93%. Sedangkan harga bawang merah mengalami penurunan 17,94%. Komoditas peternakan yang mengalami penurunan harga yaitu sapi hidup sebesar 0,28% dan ayam broiler hidup sebesar 8,63%, sedangkan harga telur ayam ras mengalami kenaikan sebesar 2,60%.

No	Komoditas	Bulan Juli 2019	Bulan Agustus 2019	Perubahan		CV
No	Komoditas	Bulan Juli 2019	Bulan Agustus 2019	Rp.	%	CV
1	Gabah Kering Giling (Kg)	4.700	4.698	-2	-0,04	0,03
2	Jagung Pipil Kering (Kg)	3.750	3.804	54	1,42	1,01
3	Kedelai (Kg)	6.970	6.968	-2	-0,03	0,02
4	Cabe Keriting Merah (Kg)	47.600	50.160	2.560	5,10	3,70
5	Cabe Rawit Merah (Kg)	48.075	60.040	11.965	19,93	15,65
6	Bawang Merah (Kg)	19.000	16.110	-2,890	-17,94	11,64
7	Sapi Hidup (Rp/Kg/BH)	47.000	46.867	-133	-0,28	0,20
8	Ayam Broiler Hidup (Rp/Kg/BH)	17.667	16.263	-1.404	-8,63	5,85
9	Telur Ayam Ras ( Rp/Kg)	19.300	19.815	515	2,60	1,86

Harga gabah kering giling (GKG) mengalami sedikit penurunan sebesar Rp. 2,- yaitu dari Rp. 4.700,- di bulan Juli menjadi Rp. 4.698,- di bulan Agustus, harga kedelai juga samamengalami penurunan sebesar Rp.2,- dari Rp. 6.970,- di bulan Juli menjadi Rp. 6.968,- di bulan Agustus atau sebesar 0,03%. Harga jagung yang mengalami kenaikan relatif kecil yaitu Rp. 54,- dari harga Rp. 3.750,- di bulan Juli menjadi Rp.3.804,- di bulan Agustus. Untuk harga komoditas tanaman pangan di Kabupaten Gunungkidul pada bulan Agustus ini cenderung stabil.

Harga komoditas hortikultura, khususnya cabe bulan Juli dibandingkan bulan Agustus mengalami kenaikan harga. Cabe keriting merah mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.560,- dari harga Rp. 47.600,- menjadi Rp.50.160,-.Cabe rawit merah mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan yaitu Rp. 11.965,- atau 19,93% yaitu dari harga bulan Juli Rp. 48.075,-/Kg menjadi Rp. 60.040,-/Kg di bulan Agustus. Sedangkan harga bawang merahmengalami penurunan sebesar Rp 2.890,- atau 17,94% dari harga Rp 19.000,- di bulan Juli menjadi Rp 16.110,- di bulan Agustus. Untuk komoditas bawang merah mengalami penurunan harga dikarenakanbulan Agustus ini petani bawang merah di Gunungkidul memasuki musim panen.

Harga sapi hidup mengalami sedikit penurunan sebesar Rp. 133,- dari harga Rp. 47.000,-/Kg/BH di bulan Juli menjadi Rp.46.867,- Kg/BH di bulan Agustus. Untuk harga ayam broiler hidup juga mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 1.404,- atau 8,63% di bulan Juli harga Rp. 17.667,- Kg/BH menjadi Rp. 16.263,- Kg/BH di bulan Agustus. Sedangkan harga telur ayam ras di tingkat produsen mengalami kenaikan sebesar Rp. 515,- dari harga Rp. 19.300,-/Kg di bulan Juli menjadi Rp. 19.815,-/Kg di bulan Agustus.Harga komoditas peternakan di Kabupaten Gunungkidul pada bulan Agustus cenderung stabil.--FE