Budidaya Ternak Domba Petani Milineal
Rata-rata usia petani Gunungkidul pada umumnya berusia diatas 50 tahun, sedangkan minat generasi muda bekerja atau berusaha di sektor pertanian sangat minim hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa bekerja disektor pertanian tidak menarik karena kotor dan pendapatan yang kurang menjanjikan dibanding sektor yang lain.
Keberhasilan pembangunan petanian akan sangat tergantung pada tingkat keberhasilan regenerasi petani dan transfer teknologi, upaya peningkatan minat generasi muda berusaha di sektor pertanian yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul dengan cara memberikan contoh-contoh nyata bahwa berusaha dibidang pertanian juga menghasilkan pendapatan yang menggiurkan jika dikelola dengan manajemen agribisnis.
Salah satu contoh generasi muda yang berhasil berusaha dibidang pertanian adalah Satriya Aji dengan mendirikan Bumi Kayangan Farm beralamat di Desa Duwet Kecamatan Wonosari. Kegiatan utama yang dilaksanakan berupa budidaya ternak domba dengan sistem komunal. menurut Satriya Aji memilih domba sebagai komoditas utama, karena permodalannya tidak terlalu besar, budidayannya relative mudah serta harganya yang cenderung stabil jika dibanding ternak yang lain. Selain domba sebagai komoditas utama, Satriya Aji juga mendeversifikasikan usahanya dengan beternak kelinci, baik kelinci pedaging maupun kelinci sebagai hewan kesayangan.
Kendala utama pengembangan ternak pada umumnya adalah ketersediaan Hijauan Pakan Ternak (HPT) terutama dimusim kemarau, harga pakan tinggi sedangkan harga jual ternak sama, hal ini akan sangat mempengaruhi pendapatan para peternak bahkan dapat mengakibatkan kerugian. Permasalahan utama ini di Bumi Kayangan Farm diatasi dengan menerapkan teknologi pengairan kabut yaitu dengan membuat sumur bor kemudian dialirkan melalui pipa-pipa dan dipancarkan dengan springkel di area lahan hijauan pakan ternak, sistem ini memberikan keuntungan efisiensi tenaga kerja serta pengairannya lebih mudah diatur.
Di Bumi Kayangan Integrate Farm ini selalu dilakukan up grade jenis hijauan pakan ternak dengan penanaman beberapa jenis rumput unggul, seperti odot, beberapa jenis leguminosa serta yang terbaru rumput pakcong. Dengan jenis rumput unggul ini peternakan yang dikembangkan mengalami surplus pakan, sehingga peternakan ini juga menjual hijauan dalam bentuk pakan segar, silasse maupun bibit hijauan pakan ternak, hal ini tentu memberikan keuntungan lebih di banding peternak Gunungkidul pada umumnya—(BDY)
Berita Terkait
- DUA SUMUR BOR PERTANIAN DI NGAWEN DIRESMIKAN BUPATI GUNUNGKIDUL
- PEKAN TANI #3 PANGAN LOKAL GAWANG INFLASI PERTANIAN GUNUNGKIDUL
- PERESMIAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN DI KARANGMOJO OLEH BUPATI GUNUNGKIDUL
- BIMTEK PERBENIHAN PADI DAN JAGUNG DARI BSIP DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
- HUJAN 2 HARI SELAMATKAN PERTANAMAN PADI ZONE SELATAN GUNUNGKIDUL